Indonesia
Gamereactor
review serial
The Falcon and The Winter Soldier

The Falcon and The Winter Soldier - Episode 1 Review

Formula yang familier? Cek. Memuaskan? Juga cek.

Setelah pertunjukan WandaVision yang unik dan misterius, mungkin kamu mengharapkan sesuatu yang 'lain' lagi. Tapi The Falcon and the Winter Soldier menyajikan sesuatu yang sudah kita kenal selama ini, yaitu sebuah kisah superhero pada umumnya, penuh dengan situasi dan keseruan yang bisa kamu harapkan.

Ia begitu familier sehingga hampir terasa biasa saja, karena kita telah melihat kisah-kisah yang mirip, bahkan dengan karakter yang sama, sebelumnya. Meskipun ini memengaruhi impresi keseluruhan dari episode pertama ini, tetapi itu tidak akan menghentikan kamu untuk menontonnya, karena sama seperti film-film yang menjadi asal-usul film ini, ia masih sangat memuaskan dan menghibur untuk dilihat.

HQ

Sama seperti WandaVision, The Falcon and the Winter Soldier melanjutkan langsung kejadian setelah akhir Avengers: Endgame. Miliaran orang telah kembali setelah "Blip" dibatalkan, tetapi masyarakat global masih terpecah-pecah dan rusak. Begitu juga dengan para pahlawan yang berjuang untuk mengembalikan keadaan, mereka kesulitan dalam hidup dan menemukan tujuan. Baik Sam Wilson (Falcon) dan Bucky Barnes (Winter Soldier) tampaknya terjebak dalam kondisi semi-depresi masing-masing, tetapi di luar sana sebuah ancaman baru muncul, sebuah organisasi misterius yang ingin mengembalikan dunia ke kondisi "pra-Blip".

Namun, organisasi tersebut, begitu juga antagonis Helmut Zemo belum bisa ditemukan di episode pertama. Di sini kita diperkenalkan kembali dengan Falcon dan Winter Soldier, dan bagaimana mereka mencoba kehidupan yang lebih sehat setelah Endgame. Satu adegan yang cukup panjang menunjukkan sebuah adegan laga yang menjanjikan untuk seluruh serialnya, dengan Falcon meluncur keluar masuk ngarai dengan helikopter musuh mengejar. Namun, selain itu, kebanyakan adalah tatapan keras atau desahan putus asa dari kedua pahlawan kita yang masih harus membiasakan diri.

Ini adalah iklan:

Pembangunan dunianya memang cerdas, tetapi mungkin terlalu familier untuk sebagian orang. Episode pembukaan ini terasa seperti setengah jam pembukaan dari Captain America: Winter Soldier, lengkap dengan espionase internasional dan pendekatan personal dari kedua karakter utama. Tentu saja, kita sudah pernah melihat ini, bahkan mungkin juga di luar perspektif superhero. Ini bisa saja sebuah pembukaan untuk sebuah film Jack Ryan atau bahkan sesuatu yang lebih legendaris seperti 24.

The Falcon and The Winter Soldier

Jadi, formula yang familier? Cek. Tetapi bukan berarti ia buruk dalam hal tertentu, jauh dari itu. Baik Sebastian Stan dan Anthony Mackie menyajikan performa mendalam yang impresif, memberikan karakter-karakter mereka dengan lapisan dan ide-ide baru, yang memang kelebihan dari sebuah serial dibandingkan dengan film. Pemeran-pemeran pendukungnya juga melakukan tugas yang baik, hampir setiap adegan dikoreografikan, diposisikan, dan dieksekusi dengan sempurna. Ini adalah sebuah pekerjaan profesional sekaligus menghibur.

WandaVision mengajarkan kita bahwa kisa superhero bisa sangat berbeda dari formula yang telah mapan. Maka dari itu mungkin aneh ketika kita kembali ke formula yang lama. Tetapi bukan berarti ia tidak efektif.

Ini adalah iklan:
HQ
The Falcon and The Winter SoldierThe Falcon and The Winter SoldierThe Falcon and The Winter Soldier
07 Gamereactor Indonesia
7 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content