Indonesia
Gamereactor
review
The Eternal Cylinder

The Eternal Cylinder

Asal muasal dari spesies akhir zaman.

HQ

The Eternal Cylinder memiliki sebuah silinder metalik raksasa pada permukaan dari planet tidak bernama yang menghancurkan segalanya. Benda ini bisa dihentikan, atau dihancurkan, menggunakan menara magis besar. Menyalakannya menjadi tugas dari makhluk bernama Trebhum dan teman-temannya, yang memiliki moncong yang khas. Untungnya, mereka memiliki kekuatan terbesar sedunia yaitu: evolusi. Seiring berjalannya cerita, pelarian dari silinder raksasa tersebut semakin mudah dengan meningkatnya kemampuan dan atribut kita.

Ketika silinder tersebut berhenti di sebelah menara magis, ini waktunya para pemain untuk menuntun Trebhums ke petualangan baru. Selain narator yang bergumam, untuk alur cerita, bagian terpenting ditunjukkan oleh cahaya biru dari menara-menara. Cahaya tersebut yang mengarahkan kita pada tempat yang bisa dituju berikutnya. Menuju tempat tersebut membutuhkan Trebhums dalam jumlah tertentu, sehingga angka menjadi hal yang penting juga selain dari kemampuan. Kisah dari The Eternal Cylinder terasa tidak terlalu penting, meski rahasia dibaliknya juga menarik.

The Eternal Cylinder

Tim berisikan maksimal enam Trebhums, dan mereka terlihat hampir sama dengan moncong besar dan lainnya. Tapi tetap, pengembangan karakter menjadi hal yang penting dari pengalaman ini. Trebhums dapat menyedot berry menggunakan moncong mereka, dan berry tersebut menawarkan mutasi dan kekuatan super. Dengan ini lompatan mereka bisa semakin kuat. Bentuk mereka juga semakin kotak untuk muat melewati ruangan kotak, dengan kemampuan moncong yang spesial, kamu dapat menakuti musuh menggunakan suara dari moncong tersebut.

Ini adalah iklan:

Menyedot dapat dilakukan menggunakan tombol bahu dari kontroler DualShock, dan dengan menggunakan tombol kotak Trebhums dapat berguling seperti Samus Aran dalam Metroid. Berguling mengingatkan pada lingkungan sci-fi yang aneh dan menarik dari Metroid Prime. Makhluk bundar penuh warna ini juga mengingatkan pada Spore, game evolusioner dari Will Wright. Model karakter tidak begitu detail, dan lingkungan begitu sederhana dan mentah, namun selain itu berguling dalam The Eternal Cylinder terasa baik-baik saja. Meski waktu loading dalam PS4 terasa lama meski dengan kecilnya area yang ada. Rasanya peta tidak begitu dibutuhkan, karena cahaya biru dari menara sudah cukup untuk memberi tahu objektif selanjutnya. The Eternal Cylinder memiliki begitu banyak ruang kosong, meski level design secara menyeluruh terasa unik dan menarik untuk dilihat.

The Eternal Cylinder

Kontrol yang ceroboh membuat lompatan menjadi sebuah siksaan dan butuh berkali-kali percobaan. Di sisi lain, Trebhums terasa kurang baik dalam platforming secara keseluruhan dengan pendeknya kaki mereka dan bentuk yang bundar. Cukup jelas memperlihatkan bahwa para pahlawan mungil ini adalah underdog yang terancam oleh sebuah silinder logam raksasa. Semua elemen survival ini tidak terlalu dieksplor secara mendalam, meski tidak begitu mengambil ruang secara keseluruhan. Mekanik survival terbesar adalah sebuah bar air, yang akan mulai berkurang bergitu Trebhums bergerak-gerak. Pemain perlu untuk meremas lalat air untuk mengisi bar tersebut. Dan betul, memercikkan air akan mengurangi total dari air yang tersedia.

The Eternal Cylinder adalah salah satu game indie teraneh di tahun ini bersama dengan Anodyne 2: Return to Dust dan Sludge Life. Aksi imajinatif dari The Eternal Cylinder memberikan sebuah permainan yang sangat menarik sehingga cocok bagi kamu yang menginginkan sesuatu yang berbeda.

Ini adalah iklan:
The Eternal CylinderThe Eternal Cylinder
The Eternal Cylinder
07 Gamereactor Indonesia
7 / 10
+
Karakter dan level design yang penuh dengan kepribadian, perkembangan karakter yang mengejutkan, banyak hal untuk dilakukan, cerita yang aneh dan menarik.
-
Kontrol yang ceroboh, narator yang buruk, dan munculnya masalah teknis.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content