Indonesia
Gamereactor
review
The Dark Crystal: Age of Resistance Tactics

The Dark Crystal: Age of Resistance Tactics

Lupakan tentang kegelapan dan para Skeksis. Thra tak pernah berada dalam kondisi seburuk ini dan tak ada Gelfling yang bisa menyelamatkannya.

HQ
HQ

Kami masuk dalam kelompok yang menyukai dunia dari The Dark Crystal. Film pertamanya di tahun 1982 adalah, menurut kami, fenomenal dalam segala cara dan ia pantas mendapatkan pujian lebih dari yang ia dapatkan. Serial yang dirilis di Netflix baru-baru ini juga mengesankan bagi kami. Dengan konteks ini, kamu mungkin bisa melihat kenapa kami bersemangat menunggu adaptasi video game dari BonusXP ini ketika ia diumumkan pada E3 tahun lalu. Meski kami tahu kami tak akan mendapatkan sebuah game AAA, kami mengharapkan sedikit magis dari materi sumbernya turut hadir. Akan tetapi, ternyata harapan itu tidak menjadi kenyataan karena apa yang menjadi sebuah persembahan hebat untuk peninggalan Jim Henson dan boneka wayangnya jauh di bawah harapan.

Jika kamu mengenal game seperti Final Fantasy Tactics dan Tactics Ogre: Let Us Cling Together, berarti kamu sudah mengetahui dasar-dasar untuk memulai game Dark Crystal ini. Kamu akan mengendalikan para pahlawanmu dalam medan perang berkotak-kotak dengan sistem pertarungan berbasis giliran. Beberapa misi memang memiliki objektif yang berbeda-beda, seperti menarik tuas tertentu, membawa pasukan ke titik tertentu, atau membunuh satu musuh tertentu untuk memenangkan misi. Konsep ini cukup mudah untuk dipahami dan dipelajari, tetapi kesederhanaan itulah yang menjadi masalah bagi kami. Ketika kesederhanaan yang sama mengalir dalam setiap aspek dalam game, sulit untuk tidak merasa bosan, baik kamu penggemar Dark Crystal atau tidak. Game ini tidak begitu mengena dan kami tidak mendapatkan banyak hal dari waktu berjam-jam yang telah kami habiskan di sini.

Secara grafis, game ini sangat kasar. Ini seperti sebuah campuran aneh antara game mobile dan game PS2 bertekstur rendah yang, untuk alasan apapun, telah dibumbui dengan sebuah palet pastel yang kabur. Ini tidak enak untuk dilihat. Baik lingkungan ataupun karakternya mendapatkan kesempatan untuk hidup di tengah-tengah potret diam dan model poligon sederhana. Ditemani oleh dialog yang minim (ada"mmm" sesekali) membuat game ini pun sangat sulit dinikmati, yang sangat disayangkan mengingat materi sumbernya adalah sebuah semesta yang kreatif dan ekspansif.

Ini adalah iklan:
The Dark Crystal: Age of Resistance Tactics

Narasinya kurang lebih mengikuti dari serial Netflix. Meski begitu, banyak energi dari serial itu yang hilang, kebanyakan karena penyajian ceritanya yang terburu-buru dan dipotong. Pada akhirnya, ia tidak berfungsi sebagai pengganti atau game pelengkap dari serialnya. Sang developer berasumsi bahwa semua orang yang bermain sudah mengenal segala aspek dari franchise, sehingga kami bisa mengatakan bahwa orang yang tidak mengenal franchise ini akan kebingungan atas apa yang terjadi di layar. Tak adanya perkenalan akan narasinya terasa seperti sebuah jalan pintas untuk menekan biaya.

Lebih parah lagi, game ini tidak berjalan dengan bagus pula. Setiap kali kamu mencoba untuk bernavigasi ke menu untuk mengelola pasukan, menambah skill baru, atau mengatur senjata dan item, kamu akan menemukan sebuah penundaan dari ketika kamu mengeklik sesuatu hingga sesuatu terjadi di layar. Waktu loading antara pertarungan juga bisa mencapai hingga 20 detik. Menunggu selama itu untuk sebuah misi yang cukup pendek tidaklah optimal apalagi dengan game yang kesulitan membuat kami tertarik.

The Dark Crystal: Age of Resistance Tactics
Ini adalah iklan:

Apa yang paling membuat kami kesal ketika memikirkan tentang The Dark Crystal: Age of Resistance Tactics bukanlah fakta bahwa ia dengan cepat terasa membosankan dan bahkan merupakan sebuah adaptasi memalukan atas franchise ini. Bukan, tetapi yang paling membuat kami sedih adalah para developernya terasa tidak memberikan usaha ketika membuat game ini, dengan harapan para penggemar franchise ini akan menghabiskan uang hasil kerja keras mereka.

Untuk menyimpulkan; jika kamu menyukai dunia boneka Jim Henson (seperti kami), maka menjauhlah dari game ini. Mulailah berlari ke arah yang berlawanan. Pergi menonton filmnya dan serialnya di Netflix. Game ini mengosongkan pesona dari franchise ini dan Crystal of Truth tak pernah sekorup ini seperti di The Dark Crystal: Age of Resistance Tactics.

The Dark Crystal: Age of Resistance TacticsThe Dark Crystal: Age of Resistance TacticsThe Dark Crystal: Age of Resistance TacticsThe Dark Crystal: Age of Resistance Tactics
HQ
03 Gamereactor Indonesia
3 / 10
+
Soundtrack yang mempesona.
-
Grafisnya kasar, menodai sumber.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content