Indonesia
Gamereactor
review
Rocket Arena

Rocket Arena

Di dunia Crater yang liar, hanya satu yang berkuasa: roket!

HQ
HQ

Semua pertanda mengarah kepada akhir dari tren shooter berbasis hero. Setelah kesuksesan dari Overwatch dan Rainbow Six: Siege, sudah banyak penantang seperti Paladins, Battleborn, dan Gigantic gugur satu per satu. Akan tetapi, beberapa bulan lalu Riot muncul dengan shooter berbasis hero mereka, Valorant dan rasa percaya akan genre ini kembali lagi. Kini EA ikut meramaikan dengan game multiplayer baru dari developer Final Strike Games. Perkenalkan, Rocket Arena.

Berlokasi di planet Crater yang aneh, Rocket Arena membawamu ke Rocket Championship Tour - sebuah acara yang mengadu jawara dari masing-masing daerah. Tur ini meliputi berbagai tempat di planet tersebut, yang menantang pemain di pertarungan penuh roket, tetapi tidak ada pembunuhan, hanya keluar arena. Musim dari tur kali ini berkisah tentang Crater yang mencari jawara baru setelah seorang kompetitor muda berbakat, Jayto, melalui segala tantangan dan menjadi juara untuk daerahnya tahun lalu. Pertanyaannya, apakah ia dapat mempertahankan gelar juara itu?

Rocket ArenaRocket Arena
Ini adalah iklan:

Rocket Arena adalah shooter multiplayer berbasis hero. Ia menghadirkan kekerasan ringan sehingga tidak ada pembunuhan ataupun kesadisan. Dibangun dengan mekanika mudah dan sebuah desain audio-visual yang menawan, Rocket Arena adalah contoh yang bagus bagaimana kesederhanaan bisa menjadi sesuatu yang hebat. Lalu dengan kompetitor-kompetitornya yang beragam dan unik, ia sangat menyenangkan untuk dimainkan. Arahan visual dan animasinya mampu memberikan gaya 'Pixar' dengan lingkungan dan desain karakter yang penuh warna. Soundtrack-nya memberikan setiap lokasi musiknya sendiri-sendiri, mulai dari dentingan mistis hingga genjrengan country.

Mekanikanya sederhana, kamu memiliki sebuah pelontar roket yang memberikan damage kepada musuh dan melontarkannya. Kamu memainkan seorang kompetitor dengan kekuatan spesial berbeda-beda. Dengan menggabungkan kedua itu, kamu harus bekerja sama sebagai tim untuk apakah itu menangkap objektif atau meng-KO seluruh tim lawan dengan menurunkan nyawa mereka hingga kritis, sehingga mereka bisa terlontar jauh dari arena (efek KO yang mirip dengan Super Smash Bros.). Kerumitannya hadir ketika kamu menggunakan kekuatan menghindar dan menggunakan ciri khas masing-masing kompetitor demi keuntunganmu dalam sebuah pertarungan.

Rocket Arena

Para kompetitor adalah hero yang akan kamu mainkan, masing-masing mewakili daerah tertentu dengan penampilan yang menggambarkan budaya mereka. Saat peluncuran, akan ada sepuluh kompetitor dengan kekuatan spesial masing-masing dan sebuah pelontar roket unik yang bisa ditembakkan dengan berbagai cara. Level desainnya tidak setingkat dengan Overwatch, di mana setiap karakter memiliki sejumlah kekuatan khas, tetapi di sini mereka memiliki sedikit peralatan unik. Selain pola tembakan roket, mereka memiliki satu kemampuan unik, sebuah gaya melompat yang sedikit berbeda, dan tembakan alternatif khas dari pelontar mereka. Tingkat variasi seperti ini memungkinkan gameplay terus terasa segar dan mudah diakses, tetapi juga memberikan integritas kompetitif tanpa memberikan pemain terlalu banyak keuntungan dari pemain lainnya.

Ini adalah iklan:

Sebagai contoh, Rez bagus dalam pertarungan jarak dekat dengan kecepatan tembak lebih tinggi, damage lebih rendah, dan senjata yang kurang akurat. Dikombinasikan dengan kekuatan hoverboard miliknya untuk kabur atau mengejar lawan, ia menjadi karakter tipe assassin yang hebat dengan damage-per-second tinggi. Amphora, di sisi lain, bagus dari jarak jauh karena roketnya memiliki pergerakan yang lebih lurus dari yang lain. Dengan menggabungkan ini dengan kekuatannya untuk menembakkan tembakan lebih besar, dia bisa menjadi gangguan yang menyebalkan dari jarak jauh dan juga ancaman di jarak dekat jika tidak ditangani dengan tepat. Blastbeard adalah karakter tanky yang hebat dalam mengambil objektif. Tembakannya memiliki jalur parabola yang paling parah, membuatnya sulit digunakan dari jarak jauh, tetapi hitbox-nya yang lebih besar, ketahanan akan serangan sebelum KO, dan roket ber-damage tinggi membuatnya hebat dalam mengambil/mempertahankan sebuah titik.

Keindahan sebenarnya dari Rocket Arena hadir dari cara setiap kompetitor berinteraksi dan berkombinasi. Karena kerja sama tim menjadi yang utama di sini, bermain sebagai satu unit dan menggunakan skill karaktermu demi kepentingan tim dapat menjadi penentu antara menang dan kalah. Jika dibandingkan dengan Overwatch: ketika tank lebih banyak, hero lincah seperti Genji akan dirugikan karena ia kesulitan untuk memberikan damage yang cukup kepada mereka. Di Rocket Arena, memilih Plink dan menggunakannya sebagai petarung jarak jauh dengan tidak berfokus pada objektif adalah merugikan, karena ia memiliki senjata ber-damage tinggi dan jarak dekat, dengan kemampuan yang membuatnya seorang hero yang lincah.

Rocket ArenaRocket Arena

Dalam hal mode permainan (semuanya dengan tim berisi tiga orang), saat ini di Rocket Arena ada lima mode, enam jika pramusim Ranked dimasukkan. Mode pemain vs pemain adalah: Knockout (team Deathmatch), Rocket Ball (capture the flag), Mega Rocket (king of the hill), dan Treasure Hunt (mengumpulkan koin). Setiap mode permainan menghadirkan sesuatu yang baru untuk diperebutkan, tetapi mekanika intinya adalah selalu meng-KO lawan. Dari keempat mode PvP, Mega Rocket merupakan favorit pribadi saya. Dengan adanya control point yang diperebutkan, begitu juga melawan pemain lain, mode ini selalu seru dan menyenangkan.

Untuk mode pemain vs AI, ini dikenal sebagai Rocketbot Attack dan menugaskan pemain untuk mengalahkan sejumlah robot AI dengan jumlah nyawa tertentu. Menurut saya, mode ini masih belum maksimal saat ini karena tingkat kesulitan AI-nya terlalu rendah dan tantangannya terbatas, tetapi ini bisa menjadi sebuah pemanasan atau perkenalan kepada pemain baru.

Selain desain karakter dan variasi permainan, Rocket Arena juga memiliki peta yang didesain dengan apik dan terlihat menakjubkan. Meluncur bersama dengan sepuluh peta seperti di dalam air, dunia busa dari Shimmering Depths dan zeppelin di atas udara dari Golden Zephyr, masing-masing arena menawarkan cara baru untuk bermain dan bahaya lingkungan yang harus diwaspadai. Di Shimmering Depths, batas peta meliputi seluruh arena bermain, sehingga sulit untuk jatuh menuju kekalahan. Di sisi lain, di Golden Zephyr, jatuh adalah salah satu bahaya yang dominan. Salah satu aspek yang saya sukai di sini adalah bagaimana peta itu hidup dan memiliki sesuatu yang bisa memberikan masalah bagi pemain. Sebagai contoh, Megadon Junction memiliki kereta yang akan menghilangkanmu dari peredaran jika ia menabrakmu.

Rocket Arena
Rocket ArenaRocket Arena

Untuk menjaga game ini tetap terasa segar di semua titik, Rocket Arena menawarkan dua area utama untuk kustomisasi pemain. Terdapat kustomisasi kosmetik yang bisa didapatkan entah itu dari menaikkan level karakter (masing-masing memiliki 100 level yang bisa dilalui) atau membelinya di toko dengan mata uang premium game. Variasinya mulai dari skin hingga ekor ledakan. Kamu juga bisa memamerkan kehebatanmu dengan menggunakan skin mastery perunggu, perak, atau emas yang didapatkan dengan mencapai rank tertentu. Perlu dicatat juga bahwa setiap kosmetik yang tersedia di toko bisa didapatkan tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

Selain itu, Rocket Arena juga akan memiliki battle pass untuk memberikan pemain kesempatan lain untuk mendapatkan kosmetik lain yang menarik. Blast Pass, nama battle pass itu, akan meluncur pada 28 Juli. Kamu harus mengeluarkan 950 Rocket Fuel (mata uang premium game) untuk mendapatkannya. Dikonfirmasi pula bahwa Blast Pass akan berisi cukup Rocket Fuel untuk membeli pass berikutnya, dengan mata uang tambahan untuk dihabiskan. Jadi ketika ia hadir dan dengan waktu bermain yang tepat, ini adalah sebuah pembelian satu kali saja. Rocket Arena juga akan hadir dengan dua edisi saat peluncuran, sebuah edisi standar seharga Rp422.000 berisi game dasar dan segala isinya, atau edisi Mythic yang berisi beberapa kosmetik unik dan cukup Rocket Fuel untuk membeli Blast Pass pertama, seharga Rp562.000.

Fitur kustomisasi lain adalah sistem Artifact, yang bekerja mirip seperti mekanika kelas. Kamu bisa menggunakan hingga tiga Artifact per kompetitor dan masing-masing dapat sedikit mengubah cara bermainmu dengan kecepatan lebih, recovery yang lebih baik setelah menghindar, atau bahkan mendapatkan sebuah item ketika terkena KO adalah beberapa contohnya. Semua artifact ditemukan melalui bermain, tetapi mereka akan didapatkan secara acak sehingga kamu perlu waktu bermain untuk mendapatkannya semua. Secara pribadi, saya lebih senang jika kamu bisa membukanya di rank tertentu, misalnya. Artifact juga bisa ditingkatkan dengan menggabungkan mereka dengan yang lain untuk meningkatkan potensinya. Kamu hanya perlu keberuntungan untuk mendapatkan duplikatnya.

Rocket ArenaRocket Arena

Satu aspek yang sering dilupakan dari genre ini adalah fitur kemudahan akses, dan di Rocket Arena itu sangat baik. Terdapat pengaturan tombol, yang dibantu dengan mekanika permainan yang sederhana. Lalu ada fitur text-to-speech, kustomisasi subtitel, dan yang paling penting, crossplay sejak hari pertama. Seluruh kemudahan itu membuat game ini bisa dinikmati pemain dengan jangkauan usia dan tingkat kemahiran yang lebih luas, di platform apapun yang kamu inginkan.

Rocket Arena sangat menyenangkan, didesain untuk dinikmati dengan santai dan kasual, tetapi sekaligus memiliki kedalaman yang juga menuntut keahlian di titik teratas. Kombinasi antara visual yang menarik perhatian, soundtrack fantastis, karakter-karakter unik, kemudahan akses, dan mode permainan segar menghasilkan sebuah pengalaman yang sulit untuk tidak disukai. Seiring konten baru mendarat untuk game ini, tampaknya Rocket Arena akan terus meroket.

Rocket ArenaRocket ArenaRocket Arena
HQ
08 Gamereactor Indonesia
8 / 10
+
Terasa enak untuk dimainkan, memiliki mekanika yang presisi dan mendalam, visual dan soundtrack yang menawan, fitur kemudahan akses tidak dapat diremehkan, game yang solid untuk semua orang.
-
Sistem Artifact memiliki beberapa hal yang bisa diperbaiki. Mode PvE masih belum maksimal untuk sekarang.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Rocket ArenaScore

Rocket Arena

REVIEW. Ditulis oleh Ben Lyons

Di dunia Crater yang liar, hanya satu yang berkuasa: roket!



Loading next content