Indonesia
Gamereactor
review film
F9: The Fast Saga

F9: The Fast Saga

Para penjahat mencuri perhatian di film terbaru Fast and Furious ini.

Fast 9 adalah salah satu film Blockbuster dengan anggaran yang begitu besar sehingga ia menjadi cukup menarik untuk semua orang dengan mata yang berfungsi dan cukup uang untuk membeli tiket. Maka dari itu, franchise ini telah lama meninggalkan akar balap jalanannya. Tentu, ada banyak kejar-kejaran mobil dan bahkan beberapa balapan. Tetapi ini kurang lebih adalah sebuah film superhero yang menyamarkan diri di mana sejumlah karakter tanpa kostum bertarung untuk menyelamatkan dunia sembari melakukan aksi-aksi di luar nalar.

Maka dari itu tidak mengejutkan jika plotnya melampaui kebodohan dan hanya berlaku sebagai sebuah alasan untuk mengirim Dom (Vin Diesel) dan krunya berkeliling dunia ke sejumlah lokasi eksotis. Dom dan kawan-kawan mendapati sebuah senjata rahasia (yang tentunya terlihat seperti sebuah bola berpendar) yang terdiri dari dua bagian. Jika seseorang menggabungkan kedua potongan itu, sebuah sinyal rahasia akan dikirimkan ke sebuah satelit yang memungkinkan penggunanya untuk mengontrol setiap sistem komputer di seantero Bumi. Dan tidak hanya sistem yang terkoneksi ke internet, tidak, "setiap perangkat yang berjalan dengan 1 dan 0," seperti yang disampaikan oleh peretas brilian Ramsey (Nathalie Emmanuel).

Meski dengan premisnya yang aneh, ceritanya bekerja dengan baik berkat para antagonisnya. Otto (Thue Ersted Rasmussen), anak dari seorang diktator di Eropa Timur, ingin mencuri perangkat itu dan merebut tahta ayahnya (dan juga menguasai dunia). Untuk itu, ia menggunakan jasa adik Dom, Jakob Toretto (John Cena) yang membelot akibat kejadian tragis di masa lalu. Digabungkan dengan performa erotis dari Charlize Theron, jujur saja saya menjagokan mereka di sepanjang film ini.

F9: The Fast SagaF9: The Fast Saga

Sayangnya, para penjahat tidak mendapatkan waktu tayang cukup, dan sebagai gantinya kita harus mengikuti Dom dan kawan-kawan. Saya tidak bisa menyalahkan performa mereka. Vin Diesel masih menunjukkan bahwa sebuah dinding bata bisa menjadi aktor yang baik meskipun wajahnya mulai menunjukkan beberapa retakan. Aktor-aktor lain juga cukup mumpuni, dengan istri (Michelle Rodriguez) dan adiknya (Jordana Brewster) menyajikan sedikit percikan emosional. Tetapi secara umum, para jagoan tidak semenarik itu karena premisnya yang absurd menahan perkembangan karakter.

Ini adalah iklan:

Tidak hanya mobilnya saja yang melaju sekencang roket di Fast 9. Plotnya juga berjalan dengan kecepatan tinggi, dan tidak banyak waktu untuk menikmati pemandangan lokasi-lokasinya yang eksotis. Selama 45 menit pertama, saya tidak punya banyak waktu untuk menulis satu pun catatan observasi, karena itu akan membuat saya melewatkan tiga baris penjelasan atau selusin ledakan. Maka dari itu jadi agak mengejutkan ketika sutradaranya tiba-tiba menginjak rem, dan kita disajikan tiga atau empat menit perbincangan emosional dan ledakan-ledakan serta decitan ban digantikan oleh musik sentimentil paling senorak mungkin. Di sebuah film yang memiliki aksi berlebihan begitu banyak, memang bagus ada sedikit perubahan tempo, tetapi perbedaan nadanya begitu mengejutkan. Begitu juga dengan durasinya selama 145 menit yang terlalu lama.

F9: The Fast SagaF9: The Fast Saga

Tetapi sebenarnya Fast 9 perlu ditonton, bukan sebagai sebuah film, tetapi sebagai sekumpulan aksi gila. Untuk hal itu, film ini mampu memenuhi harapan. Kami melihat Dom dkk. melaju di sebuah lapangan ranjau sembari dikejar-kejar oleh kendaraan lapis baja dan helikopter; sebuah roket dipasangkan di sebuah Pontiac tua dengan hasil yang eksplosif; dan para penjahat mengosongkan sejuta magasin tanpa melukai satupun penduduk sipil. Sebuah pencapaian hebat!

Namun dengan semua kehebohan itu, adegan-adegan laganya tidak begitu menarik. Mengetahui para jagoan kurang lebih kebal menghilangkan semua tekanan itu, dan berkat begitu gilanya aksi yang ada, hampir tanpa koneksi ke realita yang dibutuhkan untuk membuat adegan-adegan ini memiliki impak, membuat seluruh filmnya hancur layaknya jembatan di trailer itu.

Ini adalah iklan:

Jadi, film ini jelas memiliki kekurangan. Adegan-adegan laganya, meski impresif, kurang bahan-bahan yang memberi ketegangan. Film ini terlalu panjang dan plotnya, yah, saya masih bisa memaafkan mengingat ini adalah seri Fast and Furious. Jadi jika kamu bisa meliburkan logika di otakmu selama dua jam, mungkin kamu bisa menikmati Fast 9.

06 Gamereactor Indonesia
6 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
F9: The Fast Saga

F9: The Fast Saga

REVIEW FILM. Ditulis oleh Jakob Hansen

Para penjahat mencuri perhatian di film terbaru Fast and Furious ini.



Loading next content