Musim bisbol baru saja dimulai di Amerika Serikat dan, seperti biasa, peluncuran tahunan MLB The Show pun mengikuti. Tapi yang baru di tahun ini adalah kedatangan game tersebut ke konsol Xbox setelah sebelumnya hadir eksklusif di PlayStation selama 15 tahun masa hidupnya.
Walau bisbol memang olahraga yang tidak begitu popupler di kebanyakan negara Eropa, popularitas gimnya ternyata telah berkembang lebih pesat dibandingkan olahraganya sendiri dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sebagian besar dikarenakan tampilan yang disajikan MLB The Show, dan visual MLB The Show 21 tidak kalah dari judul-judul sebelumnya. Loncatan dari konsol generasi sebelumnya ke konsol terkini memang tidak sedrastis sebelumnya, tapi gimnya masih terlihat bagus, dan kita pun kedapatan hal baru dengan adanya seratus animasi baru untuk dilihat.
Tidak seperti game olahraga kebanyakan, San Diego Studios telah memberikan konten baru yang disambut baik oleh para pemain setiap tahunnya. Jumlah konten yang tersedia di game-game ini jauh melebihi konten yang biasa kita dapatkan dari franchise seperti FIFA, dan, belakangan ini, seri Madden. Dan bagi kami penduduk Eropa, mereka semakin berfokus di mode single player/offline tahunb ini, yang menjadikan masalah koneksi tidak terlalu menggangu dalam menyelesaikan tantangan. Tahun lalu, kita harus melakukan beberapa tantangan daring dengan risiko koneksi yang lambat saat menghadapi pemain dari negara lain. Kini, kita bisa menyelesaikan sebagian besar tantangan gamenya dalam mode single player.
Salah satu bagian utama gamenya adalah mode Diamond Dynasty yang ekivalen dengan mode Ultimate Team di EA. Perbedaan terbesar antara MLB The Show dan Ultimate Team EA adalah seberapa mudahnya membangun tim yang baik tanpa harus menghabiskan uang sungguhan yang susah payah kita cari. Dengan banyaknya konten untuk membuka kartu, mata uang virtual (stubs), dan beragam tantangan, kamu tidak akan kesulitan membuat tim yang bersaing tanpa harus bergantung pada transaksi mikro. Dan, jika kamu mau membayar uang betulan untuk membeli stubs, kamu bisa langsung menggunakannya untuk membeli pemain yang kamu mau tanpa harus mengadu nasib dengan membuka pak pemain. Fitur tersebut merupakan salah satu fitur yang paling populer dari franchise ini sepanjang riwayatnya.
Tidak ada banyak mode game baru atau fitur lainnya di edisi game ini jika dibandingkan dengan tahun lalu, tapi satu hal yang telah mereka tambahkan (khusus untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X/S) adalah stadium builder. Kemampuan membangun stadiummu sendiri dari nol secara sangat detail menjadikan pengalamannya jauh lebih personal, dan saya yakin fungsi ini hanya akan menjadi lebih baik seiring waktu dengan tersedianya elemen desain baru.
Dalam hal gameplay, penambahan terbesar adalah diadakannya pinpoint pitching. Sesuai namanya, sistem tersebut menjadikan pitching atau pelemparan bola jauh lebih akurat, jika kamu bisa menguasai tekniknya yang butuh waktu untuk dipelajari. Mekanismenya mirip seperti yang bisa kamu temui di game PGA dari 2K. Kamu harus sangat presisi dalam menggunakan stik analognya demi membuat lemparan yang bagus. Saya memang bukan pemain bisbol yang hebat, tapi berangkat dari pengalaman saya dengan PGA, saya dapat menguasai pinpoint pitching secara cukup cepat. Berikutnya, andai saja saya bisa melihat bola dengan lebih baik saat memukul...
MLB The Show bukan merupakan langkah mundur dari iterasi game sebelumnya di franchse ini, dan walau ada beberapa masalah server di awal periode early access, kondisi gamenya sejauh ini terlihat bagus. Banyak penggemar yang cemas bahwa adanya patch hari pertama akan merusak game ini 'seperti biasa'. Tapi walau ada beberapa kekurangan kecil, game ini tidak diragukan lagi merupakan game baseball terbaik yang bisa kamu dapatkan saat ini. Mengingat gamenya juga tersedia melalui Xbox Game Pass dari hari pertama peluncuran, tidak ada alasan untuk tidak mencobanya kalau kamu sudah berlangganan. Kamu mungkin akan terkejut. Walau kamu bukan penggembr bisbol, kamu mungkin akan menyukai gim yang satu ini.