LIVE
HQ
logo hd live | Pepper Grinder
See in hd icon

Chat

X
      😁 😂 😃 😄 😅 😆 😇 😈 😉 😊 😋 😌 😍 😏 😐 😑 😒 😓 😔 😕 😖 😗 😘 😙 😚 😛 😜 😝 😞 😟 😠 😡 😢 😣 😤 😥 😦 😧 😨 😩 😪 😫 😬 😭 😮 😯 😰 😱 😲 😳 😴 😵 😶 😷 😸 😹 😺 😻 😼 😽 😾 😿 🙀 🙁 🙂 🙃 🙄
      Indonesia
      Gamereactor
      review film
      Raya and the Last Dragon

      Raya and the Last Dragon - Review

      Film terbaru dari Disney Animation Studios membawa kita ke dunia yang terinspirasi dari Asia Tenggara.

      Meskipun tidak memiliki rekam jejak sespektakuler Pixar, departemen animasi Disney telah meraup kesuksesan dalam hal kritik dan finansial dari film-film animasi mereka dalam sepuluh tahun terakhir. Frozen mencetuskan satu generasi penuh kekaguman, dan bahkan Zootopia berhasil mendapatkan review yang impresif dan lebih dari satu miliar dolar di box office.

      Jadi, meskipun film-filmnya tidak memiliki kedalaman emosional dan ambiguitas yang membuat Pixar menjadi seterkenal sekarang, mereka patut untuk diperhatikan. Raya and the Last Dragon sendiri, produksi terbaru mereka, memiliki banyak aspek yang bisa dinikmati, mulai dari warna-warna yang memesona dan dunia yang dibangun dengan menarik.

      HQ

      Raya and the Last Dragon berlatar di dunia yang terinspirasi dari Asia Tenggara bernama Kumandra (yang tentu saja bukan sebuah kebetulan, mengingat jumlah penonton di region ini, termasuk Indonesia, sangat besar), yang terbentuk seperti seekor naga. Setelah sebuah perang besar antara entitas jahat misterius bernama Druun dan para naga itu sendiri, Kumandra terpisah-pisah menjadi beberapa negara. Satu hal yang menjaga dunia tetap bersatu adalah permata naga yang digunakan oleh naga terakhir, Sisu, untuk mengunci Druun. Tetapi setelah permata itu hancur, entitas itu kembali. Untuk mengembalikan mereka yang dikutuk menjadi batu oleh kekuatan jahat Druun, seorang gadis bernama Raya harus mengambil potongan-potongan dari permata naga tersebut dari setiap negara.

      Jadi, ini adalah sebuah perjalanan pahlawan klasik. Belajar untuk percaya kepada orang lain sekali lagi setelah semua yang telah mereka lakukan untuk menghalangi perkembangan mereka sendiri dan makhluk mistis yang memiliki kekuatan untuk mencipta dan menghancurkan. Tidak ada yang benar-benar buruk di sana, tetapi tidak ada pula yang menonjol yang membuat Raya and the Last Dragon menarik secara naratif. Tentu, pesannya sangat jelas, dan pelajaran-pelajaran yang film ini coba sampaikan melalui narasinya efektif, terutama pada paruh akhirnya, tetapi bisa dibilang penyampaiannya agak blak-blakan.

      Ini adalah iklan:

      Dari segi karakter, para aktor di baliknya berhasil membuat mereka hidup. Baik Kelly Marie Tran dan terutama Awkwafina memberikan warna tersendiri terhadap peran-perang mereka, dan Benedict Wong juga sangat lucu sebagai Tong sang kesatria. Semua orang di sini berperan dengan baik, dan momen-momen mengharukan, terutama di babak akhir, sangat efektif karena akting para aktornya yang memberikan kehangatan.

      Raya and the Last DragonRaya and the Last Dragon

      Raya and the Last Dragon melanjutkan apa yang film-film seperti Moana, Zootopia, Wreck-It Ralph, dan Big Hero 6 lakukan sebelumnya, dalam hal ia teranimasi dengan indah. Tentu saja, karakter naganya tidak begitu inspiratif, ia lebih seperti karakter My Little Pony yang diberikan steroid dibandingkan seekor makhluk yang elegan dan cantik. Di sisi pemandangan, perjalanan ini membawa kita melalui tanah tandus beku, pasar penuh lentera yang ramai, dan gua-gua berpasir dengan detail mengagumkan. Layaknya Zootopia, Kumandra adalah sebuah dunia yang ingin kamu dalami lebih jauh. Benar-benar menawan.

      Apakah ada masalah lagi selain yang telah disebutkan di atas? Jika kamu tidak menyukai film yang memberi penjelasan dengan kecepatan tinggi, ini mungkin bukan seleramu. Sebenarnya masih bisa dimengerti, bahkan memiliki koreografi bagus, tetapi ia rata-rata dalam banyak hal, meminjam resep-resep dari berbagai cerita lain dalam banyak hal. Tetapi semua bahan-bahan itu berhasil menjadi sesuatu yang bisa direkomendasikan untuk seluruh keluarga. Raya and the Last Dragon tidak semenarik Zootopia, tetapi tetap menyenangkan, terutama dari performa aktornya dan dunianya yang memikat.

      Ini adalah iklan:

      Tentu saja, saya berharap bisa menggali tema sentralnya lebih dalam, mungkin bahkan durasi film yang lebih panjang (yang tentu saja sesuatu yang jarang sekarang) untuk memberikan beberapa momen waktu untuk berkembang. Tapi pada akhirnya, ia adalah sebuah hiburan yang patut disambut di tengah pandemi ini. Kamu bahkan mungkin bakal meneteskan satu dua air mata.

      HQ
      07 Gamereactor Indonesia
      7 / 10
      overall score
      ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

      Teks terkait



      Loading next content