Indonesia
Gamereactor
review
Transformers: Battlegrounds

Transformers: Battlegrounds

Lawan Megatron dan para Decepticons dalam RTS yang didesain untuk audiens muda ini.

HQ
HQ

Selama beberapa lama, game-game Transformers lazim ditemui. 13 tahun yang lalu, kita menyaksikan lahirnya satu seri titel pendukung franchise film Michael Bay, disusul oleh War for Cybertron, Fall of Cybertron, dan Rise of the Dark Spark yang berdasarkan seri animasi dan kisah yang terkandung di dalamnya. Lalu tiba-tiba semua hilang begitu saja. Game-game Transformers hilang dari development skala besar, dan fans ditinggalkan begitu saja dengan hanya disisakan sebuah game mobile. Setidaknya, begitu keadaannya hingga kini, saat Transformers: Battlegrounds datang membawa satu gaya gameplay baru untuk fans melawan alien-alien berbadan metal.

Sebelum saya masuk ke dalam bagian utama dari review ini, saya harus menyinggung bahwa game ini bukanlah game tipikal Transformers. Titel ini didesain untuk audiens muda, atau orangtua yang bermain dengan anak kecil, dan meski ada fitur-fitur yang bisa memberi tantangan lebih, tidak ada kehancuran yang terlalu parah atau tema-tema dewasa yang akan ditemukan di sini. Transformers: Battlegrounds dikembangkan oleh Coatsink dan dipublikasikan oleh Outright Games, artinya game ini memang dibuat untuk pemain muda, dan jika kamu mengharapkan hal yang berbeda, kamu berada di tempat yang salah.

Transformers: BattlegroundsTransformers: Battlegrounds
Ini adalah iklan:

Jadi, bagaimana game ini sesungguhnya? Transformers: Battlegrounds adalah RTS yang memintamu, seorang manusia, untuk memandu satu tim Autobots melintasi petanya, sembari mengalahkan Decepticons yang muncul sepanjang perjalanan. Di game ini, Megatron dan anak-anak buahnya telah mendekati lokasi All Spark, dan tanggung jawab untuk menjaga artefak sakti ini jatuh kepadamu dan para Autobots. Sepanjang jalan ceritanya, kamu akan terus berpindah lokasi, bertemu Autobots baru di jalan, dan di saat yang sama melawan pemimpin Decepticons yang berbahaya di skenario-skenario berbasis giliran.

Mekanika game-nya mudah untuk dipahami. Tidak seperti RTS biasa dimana kamu diberikan banyak opsi gerakan atau keputusan, di Transformers: Battlegrounds semuanya tetap sederhana. Kamu memiliki tiga charge dalam satu gerakan per karakter, dan charge ini terbagi untuk serangan dan pergerakan. Kamu bisa bergerak sejauh jarak tertentu per charge, jadi ada batasan sejauh mana kamu bisa bergerak per giliran. Serangan, di sisi lain, memiliki ongkos charge yang berbeda tergantung seberapa besar serangannya. Serangan biasa bisa jadi hanya berharga satu, sedangkan kemampuan yang lebih desktruktif dan kuat (biasanya dengan status atau efek ekstra, seperti stunning) bisa menghabiskan ketiga charge—manapun yang dipilih, tiap karakter hanya bisa menyerang sekali saja per giliran.

Transformers: Battlegrounds

Autobots yang bisa dimainkan terbagi menjadi tiga kelas utama: Scout, Brawler, dan Support. Scout seperti Bumblebee bisa bergerak dengan lebih bebas dan lebih jauh dalam satu giliran, namun biasanya lebih rawan diserang juga. Brawler, misalnya Optimus Prime, mirip tank yang bisa menghadapi serangan yang lebih deras dan juga memberikan serangan kuat, namun lambat dalam bergerak. Sedangkan Support, seperti Arcee, adalah satu-satunya kelas yang dapat menyembuhkan para Autobots, dan meski mereka efektif di medan perang, mereka juga harus dilindungi jauh di atas anggota tim yang lain.

Ini adalah iklan:

Dengan menggunakan tim ini, Transformers: Battlegrounds seringkali akan menyuruhmu melewati level yang penuh dengan musuh, lalu menghadapi sejenis pertarungan melawan bos dimana kamu harus mengalahkan beragam Decepticons dan pemimpin mereka, seseorang seperti Starscream. Untuk membantumu sepanjang perjalanan dan menghindari serangan sebisa mungkin, kamu bisa memanipulasi lingkungannya hingga tingkat tertentu untuk membuat tempat berlindung dari serangan.

Manipulasi lingkungan ini mulai dari memindahkan mobil menggunakan kemampuan knockback ke tempat yang lebih diinginkan, atau menghancurkan gunungan pasir untuk membuat awan debu yang bisa menghentikan semua Cybertronian—baik Autobots maupun Decepticons—dari menggunakan senjata. Tentu saja, menggunakan taktik-taktik ini akan menghabiskan seranganmu untuk ronde yang sama dan seringkali akan membuatmu dalam bahaya, jadi pilihan yang tepat akan sangat penting untuk mencapai kesuksesan.

Transformers: Battlegrounds

Untuk menambah gameplaynya, penyelesaian misi (level cerita) akan menghadiahimu dengan Energon—sebuah mata uang yang dapat digunakan untuk membeli upgrade. Hadiah misi ini diberikan berdasarkan tingkat kesulitan misi, dengan misi yang sulit akan memberikan imbalan paling besar. Kamu bisa menggunakan Energon ini untuk membuka upgrade di Wheeljack's Lab, yang pada dasarnya adalah sebuah sub-menu pasca-misi. Upgrade-upgrade ini seputaran membuka kemampuan baru untuk Autobots tertentu atau untuk satu kelas secara umum dan bisa digunakan di layar selection sebelum kamu memasuki misi yang baru. Jika mempertimbangkan para Autobots yang biasanya sudah memiliki perlengkapan cukup sejak awal, upgrade ini sedikit tidak penting. Namun ia juga memberikan kesempatan untuk menggunakan gaya baru dalam menyerang.

Patut dicatat bahwa Transformers: Battlegrounds tidaklah semudah itu. Titel ini bisa dimainkan dalam tiga tingkat kesulitan: mudah, normal, dan sulit. Karena saya tidak jago bermain game RTS, saya memilih untuk bermain di tingkat kesulitan normal. Ada saja momen-momen dimana saya harus berjuang, bahkan gagal, sehingga saya harus mengulang dari awal lagi. Untuk fans RTS kawakan game ini pasti akan terasa mudah, namun tetap saja, untuk pemain yang lebih tua, Transformers: Battlegrounds bisa memberikan sebuah tantangan serius.

Transformers: Battlegrounds

Untuk saya, salah satu area yang menarik perhatian saya di titel ini adalah desain seni dan suaranya. Kamu bisa melihat bahwa banyak usaha yang dicurahkan dalam game ini untuk memastikan bahwa ia merefleksikan seri animasi yang diasosiasikan dengan merk Transformers oleh pemain yang lebih muda. Para Cybertronians di sini berwarna-warni, dengan bodi besar kotak-kotak layaknya mainannya. Senjata mereka juga memberikan suara khas sci-fi dan bukan suara senapan mesin seperti di film Michael Bay.

Jika melihat kembali, Transformers: Battlegrounds adalah sebuah game yang mengejutkan saya. Saya tahu apa yang akan saya hadapi mengingat game ini didesain untuk pemain yang lebih muda, namun saya tidak mengira bahwa saya akan menghadapi sebuah RTS dengan kedalaman yang lumayan. Tentu saja, titel ini tidak akan memberikan konten sebanyak game X-COM misalnya. Namun untuk pemain muda yang ingin menjajal genre baru, game ini adalah sebuah perkenalan yang bagus—dan game ini pun akan membuat para orangtua tertantang juga, karena game ini tidak semudah itu. Rasanya menyenangkan melihat video game Transformers telah kembali, dan setelah memainkan Battlegrounds, saya tidak sabar melihat apa yang akan menanti kita di depan.

HQ
Transformers: BattlegroundsTransformers: Battlegrounds
08 Gamereactor Indonesia
8 / 10
+
RTS yang dibangun dengan baik untuk pemain lebih muda. Tingkat kesulitan akan menghibur pemain berpengalaman ke level tertentu. Mekanika pertarungan menarik untuk dijelajahi.
-
Pemain lama atau mereka yang tidak memiliki anak akan bosan dengan gameplay. Melakukan upgrade terasa tidak relevan.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content