Indonesia
Gamereactor
review
Xenoblade Chronicles: Definitive Edition

Xenoblade Chronicles: Definitive Edition

Setelah sepuluh tahun dan sebuah sekuel yang luar biasa, Xenoblade Chronicles mendapatkan kehidupan baru di Nintendo Switch.

HQ
HQ

Jika ada satu hal yang sangat impresif di dalam Xenoblade Chronicles: Definitive Edition adalah fakta bahwa Tetsuya Takahashi ini masih hidup, tetap unik, dan mengejutkan setelah dua puluh tahun lamanya. Metaverse Xeno sudah ada sejak 1998, ketika Xenogears yang kontroversial dirilis. Sejak itu ia berhasil menghibur pemain dengan dunia sci-fi besar yang penuh dengan elemen-elemen fantasi, serta penuh dengan motif-motif religius dan psikologis.

Xenogears, saat itu masih berada di bawah payung PlayStation, awalnya adalah sebuah skenario untuk Final Fantasy VII (tidak mengagetkan mengingat betapa gelap gaya game itu; namun, karena masalah legal yang dihadapi Xenogears di Eropa atas penggambaran elemen religius, Squaresoft merasa langkah itu terlalu berisiko). Begitu juga dengan Xenoblade Chronicles yang merupakan sebuah usaha untuk mengembalikan kejayaan JRPG dari era keemasan FInal Fantasy, sebuah popularitas yang tampaknya membuat iri Takahashi, meski sebenarnya tidak perlu.

Sekarang, hampir sepuluh tahun dari perilisan game ini pertama kali, kita sekali lagi bisa mengagumi keindahan naskah, yang meski telah berumur hampir satu dekade, tidak ketinggalan zaman sama sekali. Bahkan, sulit untuk mencari game yang memiliki cerita yang sensitif seperti anime tetapi juga berbobot dalam hal mengangkat eksistensi manusia. Ditambah pula dengan presentasinya yang menakjubkan.

Ini adalah iklan:

Kebanyakan dari kamu mungkin mengenal franchise ini berkat Xenoblade Chronicles 2. Tidak mengherankan, karena popularitas dari game itu sangat jauh dibandingkan game lainnya di seri Xeno. Xenoblade Chronicles: Definitive Edition adalah edisi yang diperbarui dari game tahun 2010, yang bermaksud untuk memberikannya kehidupan kedua; memperbaiki kesalahan terbesar dari versi aslinya sambil tetap mempertahankan gaya artistiknya. Versi baru ini mengganti seluruh model karakter, mendesain ulang menu dan antarmuka sepenuhnya, mempertajam tekstur, meningkatkan resolusi, membuat aransemen baru dari lagu yang ada, dan lainnya. Ia masih game yang sama, tetapi dengan tingkat perubahan yang didapatkannya, mungkin agak sulit untuk mengklasifikasikan versi baru dari Xenoblade Chronicles ini. Apakah ia dihitung sebagai remaster atau remake? Jawabannya tentu saja adalah remaster. Monolith Soft sendiri tidak pernah menyebut game ini dengan kata lain. Dalam hal gameplay, dalam hal animasi, atau sistem pertarungan - tidak ada yang berubah. Apa yang berubah adalah dari segi presentasi: antarmuka, palet warna, font, dan mungkin beberapa desain karakter.

Xenoblade Chronicles: Definitive Edition

Dalam hal gameplay, Xenoblade Chronicles pada dasarnya adalah MMO satu pemain. Di sini kamu harus menjelajahi daratan-daratan besar yang indah (dengan pengalaman berbeda antara siang dan malam), mengumpulkan sejumlah item, melakukan ratusan quest - yang terkadang terlalu umum dan menjadi kekurangan besar dari game ini. Meski game ini tetap hebat dalam banyak aspek, antarmuka versi aslinya sungguh buruk: ia melanggar hukum-hukum dasar yang setiap seniman pelajari di awal karier mereka, memenuhi lebih dari setengah layar dengan informasi tidak perlu, melukai mata dengan beberapa font dengan bayangan dan ukuran berbeda. Desain buruk bukan berarti gameplay-nya buruk, tetapi kenapa kita tidak bisa mendapatkan keduanya?

Xenoblade Chronicles: Definitive Edition membuktikan kalau kamu bisa. Developernya telah menyajikan apa yang mereka janjikan: memperbaiki semua kekurangan dari versi asli dan membuat menu-menu baru menjadi bersih, transparan, dan intuitif lebih dari game Nintendo apapun. Ini sangat penting karena Xenoblade adalah produk yang kolosal, yang akan membutuhkan waktu setidaknya lima puluh jam untuk diselesaikan. Tentu saja, kamu akan banyak menghabiskan waktu di menu: mengutak-atik skill dari karakter-karakter, memilih armor dan penampilan yang tepat (seperti di Diablo, setiap senjata atau armor bisa kita berikan kosmetik berbeda), melihat-lihat segudang misi sampingan atau mengembangkan Affinity Chart.

Ini adalah iklan:
Xenoblade Chronicles: Definitive EditionXenoblade Chronicles: Definitive Edition

Dengan begitu, Nintendo berhasil mengubah sebuah game yang sangat bagus menjadi hampir sempurna. Meski kamu harus membiasakan diri dengan struktur MMO dari Xenoblade yang telah disebutkan sebelumnya, cukup tinggalkan lokasi pertama untuk melihat seberapa indah visualnya. Selama permainan, kita menelusuri kisah dari seorang Shulk remaja bersenjatakan sebuah pedang Monado misterius, yang memungkinkan anak itu memperkirakan masa depan - dan usaha untuk mengubahnya, mencoba untuk mengubah alur peperangan melawan makhluk mekanikal. Bahkan pemain yang sudah memainkan Xenoblade Chronicles 2 harus mencoba yang pertama ini dan melihat sendiri seberapa banyak ia terhubung dengan penerusnya, meski penampilannya yang berlawanan. Lalu setelah menjelajahi dunia bersama soundtrack yang diperbarui, kamu bisa mencapai bagian tambahan berjudul "Future Connected", yang dimaksudkan untuk menghubungkan kedua game, namun menjadi satu-satunya kekecewaan dari game ini. Tapi satu kekecewaan ini cukup besar.

Kisah dari Future Connected terjadi setahun setelah akhir dari cerita utama versi asli dan seharusnya berfungsi sebagai jembatan antara game pertama dan sekuelnya. Segalanya terjadi di satu lokasi, yang dipotong dari Xenoblade Chronicles versi asli demi pengoptimalan. Sayangnya, berlawanan dari apa yang dijanjikan, ia tak menambahkan apapun ke cerita ataupun menciptakan hubungan antara kedua game. Ia merupakan tambahan permainan yang menyenangkan, tetapi terasa hanya sebagai filler. Yang lebih mengkhawatirkan adalah setelah menyelesaikan sebuah petualangan hebat di game dasarnya, pemain harus melanjutkan permainan tambahan ini dan malah mengakhiri game dengan rasa hambar.

Meski kekecewaan dari porsi tambahan di akhir, kami merasa Xenoblade Chronicles: Definitive Edition adalah game top untuk Nintendo Switch dan telah berhasil melalui kejamnya waktu.

Untuk penggemar game bergaya Jepang, pencinta plot yang menarik, dan siapapun yang menghargai orisinalitas dalam industri, ini adalah game yang harus dimiliki.

HQ
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
+
Cerita kualitas top, penulisan brilian, intuitif, menu yang jelas, model karakter baru, petualangan yang indah selama puluhan bahkan ratusan jam, sulih suara Jepang.
-
Future Connected merupakan filler yang medioker.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content