Assassin's Creed III Remastered

Assassin's Creed III Remastered bukanlah hanya sebuah remaster sederhana dari salah satu game dari franchise tersebut yang hadir di tahun 2012, tetapi sebuah bundel dari AC3, DLC tiga bagian (The Tyranny of King Washington), dan Assassin's Creed III: Liberation HD dari tahun 2014 (yang mana game itu sendiri adalah sebuah remaster dari AC3: Liberation, yang pada mulanya dirilis untuk PlayStation Vita di tahun 2012 silam). Ubisoft baru-baru ini membundel Far Cry 3 Classic Edition dengan Season Pass untuk Far Cry 5, dan telah kembali memberikan bonus ekstra dalam Assassin's Creed Odyssey Season Pass dengan bundle AC3 Remastered sebagai bagian dari penawarannya. Akan tetapi, mereka yang tidak memiliki season pass masih bisa mendapatkan sebuah paket tersendiri untuk PC, PS4, Xbox One, dan Switch, dan itulah kenapa kami mengulasnya secara tersendiri.

AC3 Remastered membantu menjembatani celah antara The Ezio Collection, Assassin's Creed: Rogue (yang mana keduanya telah di remaster), dan generasi terkini dari game-game AC, mulai dari Black Flag sampai ke AC Odyssey dari tahun lalu. Itu artinya hanya petualangan Altair dalam Assassin's Creed yang pertama (terkecuali game mobile) yang tidak mendapatkan sebuah remaster dengan standar game terkini.

Ratonhnhaké:ton, atau Connor Kenway, jika kamu tak ingin mengucapkan namanya, adalah protagonis utama dari AC3. Mereka yang mengenal cerita keseluruhan dari Assassin's Creed akan mengetahui bahwa ceritanya turut mengikuti petualangan Haytham Kenway dan Desmond Miles di sepanjang game. Dengan narasi yang terbagi menjadi tiga alur, sayangnya berarti bahwa beberapa aspek tertentu dari cerita dan gameplay tetap terpisah dan ini menghentikannya dari menjadi sebuah petualangan yang mengalir lebih baik. Tetapi kita sudah mengetahui semua itu, dan apa yang diberikan sebuah remaster adalah grafik yang lebih baik, sebuah sistem pertempuran yang lebih kokoh, dan menu craft and trade yang lebih baik.

Tetapi jangan khawatir, semua keanehan yang biasa ada dalam Assassin's Creed masih ada di sini. Bergerak perlahan melewati salju lebih menyebabkan grafis yang kabur dan tidak terkendali, bukannya sebuah jejak kaki, kuda-kuda masih terjebak di antara bebatuan dan pepohonan, kebanyakan karakter masih memiliki pandangan yang kosong walaupun dengan semua polesan yang telah diberikan, dan NPC cenderung masih merupakan sekumpulan skin yang sama yang sangat terlihat dalam sebuah kerumunan yang besar. Lipsync juga cukup jelek dan masih ada permasalahan audio balancing yang terutama terasa ketika mendengarkan dalam suara surround. Walaupun demikian, Assassin's Creed 3 mendobrak batasan-batasan dari game-game sebelumnya menggunakan Anvilenext engine untuk membangun sebuah dunia yang lebih luas dengan cara-cara baru untuk menjelajahi lingkungannya. Pergerakan melewati pepohonan dan interior dari sebuah bangunan ditambahkan dan berlayar di lautan luas seluruhnya adalah konsep-konsep baru dalam saga Assassin's Creed, sebuah tambahan yang sekarang telah menjadi bagian penting dari serial ini.

Setelah memainkan edisi-edisi yang lebih baru seperti Origins, Odyssey dan bahkan Syndicate, upgrade visualnya mungkin tidak akan langsung terlihat, tetapi jika dibandingkan dengan versi sebelumnya, hal tersebut akan lebih jelas terlihat. Pakaian Connor mungkin adalah upgrade yang paling jelas, di mana kainnya terlihat lebih realistis dan memiliki pergerakan yang lebih baik. Dan ada juga rangkaian yang luas dari pakaian yang bisa dipilih, dan dengan menggunakan poin Ubisoft Club, kamu bisa menambahkan opsi pakaian yang lebih banyak dengan kostum-kostum terkini seperti pada Alexios dan Bayek. Serupa dengan versi original dari game ini, menu crafting (yang diakses melalui sebuah buku catatan di kediamanmu) memerlukan beberapa resep untuk dibuat. Hal tersebut telah direvisi dan dibuat jauh lebih sederhana untuk digunakan dan itu membuat waktu yang kamu habiskan di kediamanmu lebih bisa dinikmati.

Dengan segala kekurangannya, Assassin's Creed III masih merupakan sebuah pengalaman yang bisa dinikmati di tahun 2019. Latar Revolusi Amerika direka ulang dengan sangat baik dengan hampir seluruh figur bersejarah ditampilkan dalam perjuangan yang menarik antara Creed dan Templar di saat mereka memperebutkan pecahan-pecahan Eden. The Tyranny of King Washington adalah sebuah DLC yang juga sangat baik dari ceritanya dan layak untuk waktu lebih yang kamu habiskan, selama ekspansi tersebut, kami melihat realita alternatif yang dieksplorasi ketika George Washington diracuni oleh Apple of Eden dan adalah Raja dari Amerika yang telah dinobatkan, dengan akibat yang mengerikan.

Assassin's Creed III: Liberation juga merupakan sebuah petualangan hebat tersendiri. Walaupun kurang begitu baik dalam hal grafis karena asalnya yang tidak menonjol di Vita. Aveline de Grandpre membawa kita ke sebuah cerita yang tidak lazim di New Orleans dan Bayou, yang melengkapinya dengan tiga buah persona, budak, wanita terhormat, dan Assassin, yang masing-masing dilengkapi dengan rangkaian skill tersendiri yang unik untuk menuntaskan misinya.

Kemudian sebagai tambahan dari game itu sendiri, ada semacam konten ekstra dalam bentuk trailer, concept art, dan sebuah fitur dokumenter kecil tentang proses pengembangan game ini. Sesuatu yang layak untuk disimak bagi fans yang ingin mempelajari lebih banyak mengenai bagian dari serial ini.

Assassin's Creed III Remastered bukanlah sebuah remaster yang paling mengagumkan yang ada di luar sana, tetapi bagi para fans, pendatang baru, dan mereka yang hanya ingin menghidupkan kembali petualangan Haytam, Connor, dan Aveline, ada sebuah bundel yang hebat di mana mereka bisa menikmati kedua game tersebut tanpa harus mengeluarkan konsol tua atau menggunakan backward compatibility.