Selama bertahun-tahun, terdapat kekurangan yang mengganggu di video game Lovecraftian. Namun, setelah game FMV berjudul The Infectious Madness of Dr. Dekker dan game turn-based berjudul Achtung! Cthulhu Tactics, mereka menyajikan petualangan horor yang layak dalam bentuk video game berlisensi resmi berjudul Call of Cthulhu (aslinya merupakan game pen-and-paper yang pertama kali rilis di awal tahun 1980an). Waktu yang sibuk bagi para penggemar dewa bertentakel ini.
Dalam game ini, kita bermain sebagai Edward Pierce, seorang veteran Perang Dunia I yang beralih menjadi detektif swasta. Ia sedang berjuang di profesi barunya, dengan hidupnya, dan dari trauma semasa perang. Ia menjadikan alkohol dan obat tidur sebagai pelarian. Hasilnya, kasus-kasus yang ia terima tidak pernah terpecahkan. Di bawah tekanan pemecahan kasus, ia mengambil pekerjaan untuk mencari tahu tentang kematian keluarga Hawkins di sebuah pulau bernama Darkwater tidak jauh dari Pantai Boston.
Sarah Hawkins dulunya adalah seorang seniman terkenal. Ayahnya yang kaya mencarimu dan membujukmu untuk mengambil kasus tersebut. Tidak terlalu banyak yang bisa ditelusuri selain sebuah lukisan misterius dan secarik label pengiriman yang memberikan informasi bahwa lukisan tersebut dikirim dari sebuah gudang di Pulau Darkwater. Sarah, Charles (suaminya), dan anak laki-laki mereka diduga mati di tengah kebakaran. Sayangnya, laporan dari polisi masih kurang lengkap dan menyebutkan soal kondisi mental Sarah, yang tentunya memicu dugaan bahwa ada lebih banyak cerita lagi di balik ini.
Pulau Darkwater memang semuram namanya. Sebuah pemukiman kecil dibangun di sekitar penangkapan ikan paus, tapi tidak ada lagi kehadiran paus di perairan, dan tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali minum-minum. Ya, setidaknya dari luar kelihatannya demikian. Game ini dimulai dengan cukup mudah. Tapi seperti yang kamu duga, dari sana kesulitannya akan meningkat dan melibatkan hal-hal mistis di mana kamu tidak akan pernah tahu mana yang nyata dan tidak, yang mana teman atau musuh, dan jika kamu bahkan bertindak sesuai keinginanmu sendiri.
Dari sisi gameplay-nya, banyak hal yang juga berkembang seiring berjalannya permainan. Awalnya, game ini merupakan petualangan naratif di mana kamu memecahkan teka-teki dan mengeksplorasi pohon dialog, tapi seiring dengan progres game, terdapat sekuens stealth dan bahkan adegan action, dan pilihan dialogmu memiliki konsekuensi. Terdapat juga adegan di mana kamu mereka ulang serangkaian kejadian dengan mengamati beberapa petunjuk. Serupa dengan The Council, game misteri mistis episodik dari penerbit yang sama, terdapat sedikit unsur RPG di mana kamu menggunakan poin untuk meningkatkan kemampuan. Kemampuan ini nantinya akan menjadi penentu apakah kamu dapat melewati beragam tes skill atau tidak. Sistem poin ini cukup terbatas, dan walaupun beberapa opsi atau pilihan hanya tersedia jika skill tertentu berada di level yang tinggi, hal tersebut tidak memiliki pengaruh besar terhadap perjalananmu dalam game.
Walaupun Call of Cthulhu tidak akan pernah berada di kelas teratas dalam hal mekanik, mekanikanya merupakan mekanika yang solid dan bekerja dengan baik untuk game sejenis ini. Sementara sebagian besar game dimainkan dengan gaya yang sangat linear dan dalam lingkungan yang lebih kecil, terdapat juga level-level yang dapat dibuka dan memungkinkan untuk eksplorasi. Namun, terdapat terlalu banyak trial and error dalam desain gamenya dan sesekali objektifmu sedikit sulit dimengerti sehingga membuatmu agak jengkel. Walaupun kami menghargai sebuah game yang tidak selalu memanjakan pemainnya, kami tetap merasa akan lebih baik lagi jika ada cara untuk berhasil tanpa harus selalu gagal terlebih dahulu dalam memenuhi objektifnya.
Satu aspek yang membuat game ini bersinar adalah atmosfernya. Beragam filter dan trik membuat alur menuju klimaksnya yang gila menjadi imersif dan mengesankan. Kumpulan karakternya juga unggul, dan terdapat pilihan sulit yang bersangkutan dengan mereka di sepanjang perjalanan. Beberapa karakter favorit kami adalah Doctor Fuller si sakit jiwa dan Officer Bradley, seorang polisi dengan aksen yang berat. Cat si pembuat sepatu juga hebat, tapi mungkin tidak seutuhnya menjadi seorang kenalan yang menyenangkan. Edward Pierce sendiri tidak terlalu memikat pada awalnya, tapi seiring progres game, kami menjadi terikat dengannya.
Dari sisi horor, sebagian besarnya adalah soal psikologis. Serangan panik disimulasikan dengan menyempitkan pandangan pemain dan memutarbalikkan visualnya. Terdapat gambaran yang mengganggu sepanjang game, dan suara-suaranya akan memberimu mimpi buruk dari eksposur yang terlalu lama. Para developer telah menggunakan beberapa trik keren seperti mengganti beberapa frame dengan gambar mengerikan yang tiba-tiba muncul, dan bahkan terdapat juga kejutan yang dapat membuatmu melompat. Hal tersebut merupakan jenis kejutan yang tepat, kejutan yang tidak menghukum pemain karena layar game over-nya akan menjadi pemecah imersi dalam hal ini. Di beberapa bagian, game ini menyatukan Silent Hill dan P.T., khususnya di tahap terakhir ketika kegilaan sedang berlangsung (atau benarkah seperti itu?).
Game ini menawarkan seperangkat klise horor sejauh mata memandang: sebuah mansion yang ditinggalkan, gua misterius, rumah sakit tua dan bobrok, dan pos polisi juga ada di antaranya. Semuanya dibuat dengan baik dan terdapat detail yang sangat teliti untuk lingkungan sekelilingnya.
Demikian pula jika kita melihat kualitas teknis dari Call of Cthulhu, game ini tidak akan mendapatkan penghargaan apapun. Model karakter dan animasi wajahnya cukup layak tapi tidak akan sebanding dengan game seperti Uncharted 4 atau Red Dead Redemption 2. Sejujurnya, game ini masih cocok untuk generasi konsol terdahulu. Walaupun begitu, keestetisan dan ragam filternya masih berhasil menciptakan visual keseluruhan yang kami rasa sudah bekerja sesuai keinginan. Kami mengalami beberapa error pada soundtrack yang tiba-tiba diam atau tersendat-sendat, tapi secara keseluruhan game ini cukup mulus.
Kesimpulannya adalah game ini memenuhi apa yang seharusnya dilakukan. Game ini benar-benar memberikan perasaan bahwa kami adalah pion dalam rencana The Great Dreamer dan kegilaannya sungguh nyata. Di perjalanan menuju penghujung game, kewarasanmu menjadi salah satu faktor. Seberapa banyak pengetahuan yang akan kamu pelajari dan apa taruhannya? Pada akhirnya, pilihanmu akan memengaruhi akhir cerita dan terdapat empat akhir yang berbeda yang bisa kamu alami.
Petualangan di Pulau Darkwater terdiri dalam 14 babak, beberapa lebih pendek, beberapa lainnya lebih panjang. Kami telah menghabiskan waktu berjam-jam merenung untuk memilih apakah mengindahkan panggilan atau menolaknya. Playthrough kedua tentunya akan berlangsung lebih cepat. Kabar baiknya adalah terdapat banyak alasan untuk mengulang game agar dapat merasakan nuansa baru yang mungkin kamu lewati pertama kali dan mungkin juga untuk membuat pilihan berbeda.
Call of Cthulhu menawarkan mekanik yang terasa kuno dan cukup banyak terdapat trial and error di beberapa desain level. Meskipun begitu, pokok permasalahan, karakter, dan atmosfernya membuat game ini menjadi pengalaman yang patut untuk didapatkan oleh para penggemar game Lovecraft dan game horor. Tidak banyak jenis penggabungan genre horor dan adventure di luaran sana, dan dengan narasi menarik yang benar-benar memukau dari Lovecraft, game ini berhasil menarik kami dari awal hingga akhir.