Walau menuai pujian dari kritikus (sebagaimana bisa dibaca di review kami), Death Stranding gagal meraup keuntungan komersil yang diharapkan Kojima Productions dan Sony. Berdasarkan tema gamenya yang kompleks dan saling terkait, kegagalan penjualan gamenya bukanlah sebuah kejutan, tetapi tetap saja menjadi sumber konflik antara Sony dan Kojima Productions, menurut seorang narasumber yang terkenal.
Menurut Dusk Golem (Aesthetic Gamer) melalui ResetEra, kegagalan ini memperburuk hubungan antara Sony dan Kojima Productions karena perbedaan opini:
"Death Stranding adalah kegagalan komersil. Penjualan awalnya baik, tetapi saya dengar ada 3 juta keping yang belum terjual dari total produksi, dan penjualan telah sangat melambat dan gamenya tidak sesukses harapan semua pihak yang terlibat. Death Stranding juga awalnya dirancang sebagai game yang sanget berbada, lebih gelap dan memiliki unsur horor, tetapi sekitar satu setengah tahun sebelum peluncuran, pengembangannya diulang dari awal. Sony dan Kojima memiliki perbedaan pendapat, dan beberapa studio lain di Worldwide Studios Sony tidak senang dengan uang yang Kojima terima untuk game tersebut...[...]".
Hal lain yang memperkeruh suasana adalah fakta bahwa Sony awalanya menginginkan game-nya untuk PlayStation 5:
"[...]seiring perselisihan pendapat yang berujung pada batalnya Death Stranding menjadi game PS5 game dan tidak tercapainya waktu peluncuran yang lebih baik bahkan setelah pengulangan pengembangan. Masih ada banyak sekali cerita di baliknya, tetapi saya hanya membagikan bagian yang relevan."
Apa pendapatmu mengenai Death Stranding?