Indonesia
Gamereactor
review
Kid A Mnesia Exhibition

Kid A Mnesia Exhibition

Pengalaman interaktif ini menjadi suguhan untuk semua orang.

HQ
HQ

Kid A Mnesia Exhibition dari Radiohead merupakan sebuah mahakarya yang aneh. Proyek yang dilakukan sebagai perayaan dari dua karya terbaik band tersebut - Kid A dan Amnesia - yang kini berumur 21 dan 20 tahun. Kid A Mnesia Exhibition awalnya direncanakan sebagai instalasi fisik, namun karena terjadinya pandemi Covid-19 diubah menjadi digital. Yang kita dapatkan bukanlah sebuah game tradisional, namun sebuah pengalaman interaktif yang memberikan dimensi visual ekstra kepada kedua album ini.'

Jika harus membandingkan Kid A Mnesia Exhibition dengan game lain di pasaran mungkin saya akan memasukkannya ke kategori yang sama dengan Gone Home dan Everybody's Gone to the Rapture. Di sini kita berjalan mengarungi berbagai bagian set trippy berbeda dan diiringi musik yang berubah seiring berjalannya permainan. Dalam satu ruangan contohnya, sebuah gambaran tangan di dinding bergerak heboh mengikuti perubahan alur lagu. Ada pula yang membuat saya terpana akan versi bergerak dari cover artwork pegunungan dari Kid A, diiringi dengan Motion Picture Soundtrack.

Musik di sini begitu sempurna, dengan berisikan sorotan dari kedua album beserta trek yang belum pernah dirilis. Saya sangat senang dengan 'The National Anthem' dan 'In Limbo' yang akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menjadi sorotan bersama dengan pilihan jelas seperti 'Pyramid Song' dan 'How to Dissapear Completely.' Lagu-lagu ini tidak dimainkan secara penuh juga, karena sampel terpilih telah digunakan untuk saling dipadukan secara efektif. Rambut di leher saya berdiri di awal-awal permainan begitu pembuka dari album Kid A 'Everything In Its Right Place' terjalin begitu mulusnya hingga momen akhir trek tersebut. Sebagai fans, sebuah kepuasan tersendiri mendengar lagu-lagu ini dihadirkan secara berbeda dan dengan cara baru setelah dua dekade terlewati.

Ini adalah iklan:
Kid A Mnesia Exhibition

Cukup jelas bahwa kesan saya sangat positif, namun bukan berarti Kid A Mnesia Exhibition tidak memiliki kekurangan. Visual yang menyilaukan dan terus bergerak tanpa henti bisa terasa terlalu intens dan sebaiknya dihindari bagi mereka yang menderita epilepsi. Game ini juga sangat pendek dari segi durasi, dengan hanya satu jam hingga selesai. Ini bisa menjadi pemisah antar fans dengan tanpa adanya konten tambahan, namun di sisi lain, semua bisa dinikmati dalam sekali jalan.

Selain itu, saya terus keluar dari jalur dan terpaksa memencet tombol reset. Seringkali, saya tersesat dan terjatuh dari stage dan tidak ada jalan kembali setelah terjatuh ke dalam kegelapan. Mengulang game bisa membuat frustasi, namun dengan pendeknya permainan, sehingga tidak banyak progres game yang hilang. Juga perlu diingat bahwa game ini gratis untuk PC dan PS5, sehingga kekurangan yang ada masih bisa dimaafkan.

Setelah memainkan Kid A Mnesia Exhibition membuat saya berpikir kenapa tidak lebih banyak seniman yang menggunakan medium ini. Pengalaman ini meski pendek namun memberikan dimensi ekstra yang trippy kepada lagu-lagu yang dicintai ini, dan semuanya diremix dengan begitu baik. Meski ini akan memuaskan hati para fans, namun belum tentu untuk semua orang. Meski gameplay diiringi dengan musik dan artwork yang memukau, namun kelip cahaya yang tanpa henti bisa terasa terlalu berlebihan.

Ini adalah iklan:
Kid A Mnesia Exhibition
07 Gamereactor Indonesia
7 / 10
+
Musiknya tak bercela dan diremix dengan cara baru. Ia menambahkan elemen visual ke dalam lagu-lagunya. Ia tersedia gratis di PC dan PS5.
-
Agak pendek. Kadang muncul rangsangan sensori yang berlebihan. Saya dipaksa untuk menekan tombol ulang beberapa kali.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content