Indonesia
Gamereactor
preview
It Takes Two

It Takes Two - Impresi Pertama

Kesan pertama yang menyenangkan dari game wajib co-op ini.

HQ

Setelah mendorong co-op kembali ke ranah mainstream dengan A Way Out yang meraih beragam penghargaan, Hazelight kini kembali, dengan sedikit bergeser ke genre komedi romantis. It Takes Two mungkin terlihat jauh berbeda dengan karya studio asal Swedia itu sebelumnya, dengan visual yang penuh warna mirip Pixar, tetapi fokusnya tetaplah pada gameplay co-op. Baru-baru ini, game director Josef Fares menjamin $1.000 kepada siapapun yang merasa bosan akan game terbarunya ini. Jadi, tentu saja kami langsung mencobanya di kesempatan pertama untuk melihat apakah kami dapat menuntut janjinya itu.

Ini mungkin seperti sebuah gabungan aneh dari Freaky Friday dan Honey, I Shrunk the Kids, tetapi kisah It Take Two memiliki pukulan emosional yang nyata. Di adegan pembukaannya, kita diperkenalkan dengan dua protagonis, Cody dan May, sepasang orang tua yang berada di ambang perpisahan karena hubungan mereka yang meretak. Menjelang pengumuman perceraian mereka kepada anak perempuannya, Rose, sang anak pergi ke kamarnya dan berdoa supaya mereka kedua akur kembali. Cody dan May lalu terperangkap ke dalam dua boneka jahit dan harus bekerja sama untuk mencoba memutarbalikkan mantra itu.

HQ

Perlu diketahui dari awal bahwa It Takes Two adalah sebuah petualangan co-op murni, artinya ia tidak bisa dimainkan sendiri. Untungnya, teman bermainmu tidak perlu memiliki gamenya, karena ia memiliki fitur yang bernama Friend's Pass. Fitur ini memungkinkan kamu bermain bersama dengan seorang teman, apakah itu online atau lokal. Ini merupakan sebuah keputusan yang cerdas dan ramah pemain dari Hazelight. Sayangnya, game ini tidak mendukung co-op crossplay, tetapi ia cross-gen, jadi mereka yang bermain di PS4 bisa bermain dengan PS5 dan sebaliknya, begitu juga dengan pemain di Xbox One dan Xbox Series.

Ini adalah iklan:

Gameplay It Takes Two mungkin paling pas dideskripsikan sebagai sebuah puzzle platformer sinematik. Sesuatu yang saya suka dari game ini adalah bagaimana co-op menjadi bagian integral dari permainannya. Puzzle-nya dibuat dengan mempertimbangkan co-op dari awal dan hal itu terlihat, karena kamu harus bekerja sama sebagai tim untuk melanjutkan permainan. Sering kali satu pemain harus berjalan lebih dulu sementara yang lain harus menyelesaikan puzzle dan membersihkan rintangan yang datang. Kegagalan bisa dengan mudah terjadi di sini jika kedua pemain tidak aktif berkomunikasi dan saling memperhatikan. Ini sebenarnya sangat cerdas, karena gameplay berbasis tim ini seakan menjadi metafora usaha keduanya untuk merekatkan kembali hubungan yang telah merenggang.

Satu lagi yang keren adalah Cody dan May memiliki kemampuan spesifik untuk menjaga gameplay tetap segar dan berbeda bagi kedua pemain. Pada bagian akhir demo, Cody mendapatkan sebuah paku yang bisa dilempar dan May menemukan kepala palu. Pada sebuah segmen, sebagai contoh, Cody harus menembakkan paku ke sebilah kayu yang tertempel di tembok, sementara May harus berayun melaluinya menggunakan kepala palu. Semoga saja, mekanika serupa akan diperkenalkan seiring game berjalan.

It Takes Two

Keseluruhan aksinya ditampilkan dalam bentuk split-screen, apakah kamu bermain secara lokal maupun online. Secara pribadi, hal ini terasa mengganggu di awal karena kamu pemandanganmu berkurang, tetapi akhirnya saya mulai terbiasa. Dengan bisa melihat apa yang dilakukan rekanmu sangat menguntungkan, karena kamu bisa melihat jalur-jalur alternatif yang telah mereka lalui dan kamu bisa menawarkan saran jika mereka terhambat.

Ini adalah iklan:

Pertarungan bos di sini sangat menonjol, karena mereka didesain dengan kocak dan menawarkan mekanika khas masing-masing. Kami bertarung melawan sebuah penyedot debu cerdas yang mengirimkan dentuman debu kepada kami dan sebuah kotak peralatan tua yang menghancurkan tanah di bawah kami dengan gergaji bundar. Pertarungan-pertarungannya terasa berbeda, kami juga didorong untuk bekerja sama mencari kelemahannya dan memberikan damage. Ketika melawan sang penyedot debu, misalnya, satu pemain harus menyedot bahan peledak dan pemain lain harus mengarahkan tembakan dari penyedot itu supaya terkena wajahnya.

Sepanjang perjalanan kami untuk kembali menjadi manusia, kami juga bertemu dengan beberapa mini-game yang pendek dan menyenangkan. Salah satunya menugaskan kami untuk berlari dan menekan tombol sebanyak mungkin, di mana satu menggunakan palu dan satunya lagi menggunakan paku. Satu lagi merupakan sebuah versi whack a mole yang kocak. Tentu saja, tidak ada yang revolusioner di sini, tetapi mereka menambahkan sebuah elemen kompetitif menyenangkan yang tidak ada di gameplay utama. Bagusnya lagi, ketika mereka sudah dibuka, kamu bisa memainkannya langsung dari menu utama.

Sayangnya, saya tidak akan mendapatkan $1.000 dalam waktu dekat, karena saya pada akhirnya menikmati pendekatan baru It Takes Two terhadap co-op. Bermain bersama dengan seorang teman menjadi sesuatu yang integral dalam permainannya dan saya sangat menikmati bagaimana setiap karakter memiliki kemampuan khas. Sejauh ini ia terasa sangat menyenangkan dan semoga saja perasaan itu akan terus terjaga ke akhir permainan nanti. It Takes Two akan dirilis pada 26 Maret 2021, dan tentu saja kami akan mengulasnya.

It Takes TwoIt Takes Two
It Takes Two
HQ

Teks terkait



Loading next content