Indonesia
Gamereactor
preview
Iron Harvest

Iron Harvest - Tinjauan

Berlatar di dunia sejarah alternatif yang sama dengan Scythe, game RTS penuh ambisi dari King Art ini terlihat memukau

HQ
HQ

Dalam Iron Harvest, tak seperti biasanya kita menyaksikan sebuah video game hadir dari bayang-bayang permainan tabletop terkenal dan bukan sebaliknya. Developer Jerman King Art baru-baru ini menunjukkan pada kami game RTS berbasis unit besutan mereka, memamerkan pertempuran dieselpunk yang seru dari sudut pandang alternatif buah visi seniman Jakub Rozalski. Karya beliau juga telah menginspirasi permainan tabletop sensasional Scythe yang mengambil latar dunia yang sama (meski tak terkait secara langsung).

Kami berkesempatan memainkan lima misi awal pertempuran Polania, sebuah angka yang cukup besar mengingat hanya ada 21 skenario yang berfokus pada cerita. Ada pilihan cerita faksi di versi akhir game ini, tapi kami memulai dari tutorial yang memperkenalkan pemain pada seorang gadis bernama Anna Kos yang akan bertumbuh menjadi pahlawan sejati dalam medan perang. Pemain menemani Anna dalam perburuan pertamanya dan melihat bagaimana sang gadis bersemangat menjinakkan seekor beruang sementara saudara lelakinya Janek maju ke pertempuran. Bertahun-tahun kemudian pemain harus melindungi desa dan tanah air dari pasukan Rusviet yang semakin mendekat. Kesan bahwa skenario ini hanya menawarkan standar patriotisme membosankan di dunia fantasi segera patah begitu kita dibawa menyaksikan seseorang mengalahkan robot raksasa dalam sekali pukul.

Robot besar mendominasi medan perang Iron Harvest dan keberadaan mereka selalu begitu terasa. Kami menaklukkan basis musuh di dekat stasiun kereta bersama Anna dan beberapa tentara pembebasan di misi ketiga, dan selagi melakukannya, kami diberikan kendali atas mesin-mesin ini untuk pertama kalinya. Apabila kamu mendekatkan kamera (hal yang mudah dengan fitur kamera yang bebas dirotasi), animasi unit mesin tarung yang disajikan sungguh meyakinkan dengan kualitas detil yang tinggi. Salah satu raksasa ini adalah mesin cepat yang dilengkapi railgun yang sanggup menghasilkan serangan masif dari jauh. Kelas ini dapat dengan mudah melumpuhkan musuh dari jauh dan karena mobilitasnya begitu tinggi, tidak mudah bagi musuh untuk masuk ke posisi serangan balik (robot-robot akan menerima damage tambahan jika diserang dari belakang).

Ini adalah iklan:

Gameplay Iron Harvest didasarkan pada sistem yang mirip dengan Company of Heroes. Pemain diberikan akses ke sejumlah kecil unit yang akan bertambah kuat seiring berjalannya permainan. Dengan meningkatnya pengalaman bertarung, prajurit muda akan menjadi mesin pembunuh veteran. Karena itu, pemain harus memastikan unitnya tidak rata sepenuhnya (ya, sudah jelas, kan?). Anggaplah sebuah tim penembak terdiri atas lima orang. Selagi salah satu dari mereka bertahan hidup, akumulasi pengalaman mereka bisa diteruskan ke prajurit cadangan yang baru tiba dan prajurit baru tidak akan mengurangi efektivitas tim sama sekali. Akan tetapi, karena regenerasi unit hanya dimungkinkan di markas atau dengan menemukan suplai di medan perang, pemain harus berhati-hati agar tidak kehilangan poin pengalaman di tengah perang.

Untuk itu, sangatlah penting untuk melindungi pasukan kita sebisa mungkin. Parit yang diperkuat atau rumah kosong adalah tempat sembunyi yang fantastis, tapi juga rawan dihancurkan oleh robot musuh (terutama bila ukuran mereka cukup besar untuk menerobos dinding begitu saja). Dalam banyak kesempatan, setumpuk karung pasir atau batang pohon juga sudah cukup. Pasukan semestinya akan berlindung dengan otomatis, namun AI yang digunakan harus dapat mendeteksi kesempatan berlindung secara kontekstual dan tidak selalu berhasil. Karena pasukanmu biasanya ditempatkan di area yang sudah terlindungi, lebih baik berkumpul untuk mengepung musuh dan menyerang mereka dari belakang untuk mendapat keuntungan dalam pertempuran. Ada pula kesempatan untuk melancarkan serangan mendadak di medan perang, mengejutkan pasukan musuh dari tempat tersembunyi.

Perlengkapan dan kelas pasukan tidak terikat dan dapat diutak-atik. Kami merasa ini menarik. Jika pemain menemukan senjata lain di perjalanan (misalnya setelah membunuh musuh), pasukan kita dapat mengambilnya. Dengan granat yang dipungut di jalan, pemain dapat memaksa musuh dalam parit untuk bergerak atau meluluhlantakkan pertahanan mereka. Bagaimana pemain memanfaatkan area perlindungan akan memegang peranan penting di pertempuran-pertempuran yang lebih besar, ketika dukungan robot dan meriam ikut terlibat.

Iron Harvest mendukung beberapa mekanik dasar pembangunan markas. Kelas engineer membantu perbaikan robot dan bertanggung jawab atas pembangunan struktur defensif serta fasilitas produksi. Pasukan pemain mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan melalui kotak-kotak suplai yang tersebar di area sekitar atau dengan memperbaiki bangunan produksi. Selain itu, pemain juga dapat memulung bahan baku penting dari bangkai robot musuh. Pengumpulan bahan ini bisa jadi faktor penentu dalam permainan multiplayer dan mode skirmish. Meskipun kejar-kejaran membangun markas akan jadi bagian besar dari pengalaman bermain Iron Harvest, pada akhirnya komponen ini hanya menjadi latar untuk pertempuran real-time penuh strategi yang harus dilalui pemain.

Ini adalah iklan:
Iron Harvest

Meskipun ada banyak sisi positif, kami menemukan beberapa masalah besar dalam versi beta ketika mencoba untuk membangun dan memperkuat markas. Sebagai contoh, masih sulit untuk menumpuk karung pasir di sisi tebing untuk benar-benar memanfaatkan posisi tinggi. Yang lebih mengkhawatirkan, pasukan seringkali memiliki kecenderungan membahayakan diri sendiri bila gagal berlindung. Selain itu, membawa lebih dari satu unit melintasi medan perang agak sulit karena cara AI menghitung jalur yang harus ditempuh. Tentu saja hal-hal ini wajar dalam game di tahap pengembangan awal, namun King Art juga memiliki rekam jejak merilis game yang masih bermasalah.

Biar begitu, pengembang nampak berusaha sebaik yang mereka bisa. Dalam salah satu misi pemain harus mempertahankan posisi dari musuh yang mengirim tiga gelombang penyerang. Pertarungannya sendiri tidak sulit, tapi skenario ini menawarkan sejumlah adegan fantastis. Bagaimana robot-robot raksasa, dalam segala bentuk dan rupa, memporak-porandakan ladang jagung keemasan dan bergabung ke tengah medan perang nampak begitu luar biasa. Jika pemain memperhatikan lebih dekat (misalnya pada saat cutscene), wajah orang-orang memang bisa diperbaiki agar lebih baik, tapi latar dieselpunk yang diambil benar-benar cocok dengan suasana perang yang disajikan.

Pemain yang menikmati Scythe atau ilustrasi Jakub Rozalski akan dapat menikmati Iron Harvest. Kami merasa bahwa ini RTS yang kokoh dan luar biasa indah (sesuai harapan, jika ditilik dari sumber inspirasinya). Bila pengembang dapat memoles pengalaman yang ditawarkan dan menghilangkan masalah-masalah yang kami temui selama ujicoba, kami rasa penggemar RTS akan punya sesuatu untuk dinantikan.

HQ
Iron HarvestIron Harvest
Iron HarvestIron HarvestIron Harvest

Teks terkait

0
Iron HarvestScore

Iron Harvest

REVIEW. Ditulis oleh Kim Olsen

Iron Harvest menandakan kembalinya desain RTS klasik - tapi kini dengan robot mech.

0
Iron Harvest - Tinjauan

Iron Harvest - Tinjauan

PREVIEW. Ditulis oleh Stefan Briesenick

Berlatar di dunia sejarah alternatif yang sama dengan Scythe, game RTS penuh ambisi dari King Art ini terlihat memukau



Loading next content