Hitung Mundur GOTY 19 #10: Borderlands 3

Borderlands 3 sukses kembalinya sebuah franchise yang telah banyak dirindukan oleh generasi konsol ini. game ini menghadirkan banyak perbaikan yang layak dihargai, sementara mempertahankan intisari dari apa yang diharapkan dari sebuah game Borderland tetap utuh. Mungkin memang bukan sebuah penciptaan kembali, tetapi mampu menghadirkan jumlah senjata yang bisa didapatkan dalam jumlah yang tidak terpikirkan, dan dengan cakupan yang cukup besar jika dibandingkan dengan keluaran terbaru manapun pada masa sekarang, dengan tiga dunia berbeda untuk dieksplorasi.

Ceritanya cukup cantik untuk Borderlands dimana kami memilih vault hunters dari generasi baru dan mencari potongan-potongan dari sebuah kunci untuk mengungkap misteri di balik ruang penyimpanan rahasia. Tetapi karakter-karakternya lah yang membuat narasinya begitu kuat dalam ingatan, dan kami sempat melihat banyak wajah-wajah yang sudah dikenal dan juga mengeksplorasi beberapa planet tetangga lainya dari planet Pandora. Rhys dari Tales of the Borderlands, dengan penampilan Moustachio barunya, benar-benar mencuri perhatian walaupun suaranya tidak diisi kembali oleh Troy Baker, dan para antagonis baru, troy dan Tyreen menciptakan banyak momen lucu walaupun dengan tidak adanya karisma dari Handsome Jack.

Kami telah mendapatkan beberapa misi aneh sebelumnya dalam Borderlands (kami ingat harus menembak Face McShooty di bagian wajah dalam Borderlands 2), tetapi Borderlands 3 membawa selingan-selingan gila itu ke level yang lebih tinggi. Dalam sebuah misi sampingan, kami ingat harus mengantarkan otak dari seorang petugas kebersihan yang hilang kepada makhluk yang disebut a Ratch untuk memberinya kehidupan baru dalam semacam lab eksperimen yang aneh. Dalam misi lainnya kami harus membalas dendam untuk seorang laki-laki yang jiwanya terjebak dalam sebuah portaloo (siapapun yang memimpikannya sebagai sebuah hukuman, kami yakin dia memiliki sebuah kekosongan kesadaran). Ada juga banyak referensi pop culture yang dibuat sepanjang petualangan ini dan du dunia terbuka dengan Rick and Morty, Game of Thrones, dan Doom diantara beberapa yang kami lihat.

Borderlands 3 sangat padat, dipenuhi 1 miliar senjata yang bisa didapatkan dan membuatnya menjadi semacam No Man's Sky dalam persenjataan. Menjarah setiap mayat rasanya sangat penting karena kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan ditemukan, dan sistem item rating baru membuat penyaringan jumlah drop yang tak terhitung sekilas terlihat sesederhana membandingkan sebuah statistik. Kami juga menyukai banyak diantara senjata-senjata ini yang bisa berubah bentuk dan menggandakan keefektifan mereka. Misalnya favorit kami untuk pengendalian massa adalah sebuah shotgun yang bisa berubah menjadi sebuah peluncur granat.

Empat karakter baru yang bisa dimainkan melakukan debut di Borderlands 3 (Amara, FL4K, Zane, dan Moze) dan FL4K adalah yang menjadi favorit kami karena sifatnya yang kuat dan besar dan kemampuannya untuk mengendalikan tiga makhluk yang berbeda. kami suka menyerbu masuk dengan shotgun di tangan, dimana Spiderant peliharaan kami melemparkan musuh-musuh sampai mati di samping kami, dan mereka juga merupakan sekutu vital ketika kami tumbang karena mereka entah bagaimana cukup terlatih secara medis untuk membangkitkan kami. Kami juga menganggap moze sebagai pilihan yang cukup baik karena dia memiliki sebuah mech suit yang bisa dikenakan jika dia ingin membuat kerusakan yang besar.

Co-op dengan mode split-screen mendapatkan beberapa peningkatan dan memperkenalkan dua mode baru yang mempengaruhi distribusi loot dan level scaling. Mode cooperative memberikan para pemain loot individual dan membuat semuanya menjadi lebih seimbang bagi para pemain yang bergabung dengan karakter-karakter dalam level yang berbeda. mode coopetition adalah bagaimana co-op ditangani dalam Borderlands, dimana loot biasanya didapatkan oleh pemain yang lebih cepat. Nuansa kecil yang cukup baik ditambahkan untuk sistem ping, dimana objek-objek bisa ditandai (ini biasanya menjadi sebuah berkah ketika bermain secara online tanpa akses pada mikrofon).

Dirilis beberapa tahun setelah entri sebelumnya, Borderlands 3 juga mampu sepenuhnya menggunakan perangkat keras yang lebih maju di mana dia berada, menghadirkan efek pencahayaan dan tekstur yang lebih baik. Game ini juga menampilkan cakupan luas dari sebuah entri masa kini dengan berbagai dunianya yang bisa dieksplorasi, dari neon dystopia yang menjemukan yaitu Promethea sampai ke dunia Athenas yang terinspirasi oleh kebudayaan Timur. Semuanya masih terpisahkan oleh zona-zona dan bukan merupakan sebuah dunia terbuka yang mengalir, tetapi perubahan pada lokal-lokalnya membuat kami merasa berada dalam sebuah perjalanan yang lebih besar daripada sebelumnya.

Dipenuhi kepribadian dan banyak peralatan baru yang bisa ditemukan, Borderlands 3 adalah sebuah game yang sangat kami nikmati ketika menghabiskan berjam-jam memainkannya. Game ini memberikan co-op terbaik dalam serial ini dengan dua buah mode yang bisa dimainkan, dan kami sangat menyukai setiap misi sampingan karena penulisannya yang sangat lucu. Kami menyukai waktu yang kami habiskan bersama Borderlands 3, dan dengan paket DLC campaign pertama yang akan segera hadir, sepertinya kami akan mendapatkan lebih banyak lagi kegilaan cel-shaded di hadapan kami.