Indonesia
Gamereactor
review
Halo Infinite

Halo Infinite Multiplayer - Review

Kami telah memainkan multiplayer Halo Infinite sejak rilis, dan sekarang telah memberi rating.

HQ
HQ

Perasaan akurat yang didapatkan saat membidik dengan Battle Rifle 75, intensitas saat melompat melewati setengah trek di balik tuas-tuas Ghost, tekanan saat melompat dari pegunungan tinggi dan meledakkan seluruh tim dengan roket SP4NKR, dan momen sinting saat saya dan teman-teman main saya wide-load di depan bendera musuh untuk memberikan kejutan singkat sebelum mereka sadar apa yang baru terjadi.

Hal-hal inilah yang membuat Halo menjadi Halo, dan inilah yang menjadi tumpuan sejak Halo: Combat Evolved dirilis. Saya berani mengatakan bahwa dulu saya adalah salah satu yang pertama memainkannya di Swedia, dan itulah awal kisah cinta seumur hidup kami (semoga). Sejak saat itu, battle-battlenya sudah semakin berkembang, fitur-fiturnya semakin bertambah, dan tempo Halo yang lambat telah jauh meningkat.

Namun, sejak Bungie menyerahkan seri ini ke tangan 343 Industries, rasanya ada yang kurang. Halo 4 punya masalah dengan campaign dan multiplayer-nya—banyak orang merasa bahwa game ini terlalu terinspirasi Call of Duty. Sementara Halo 5 : Guardians dari segi campaign memang agak kurang, namun mode multiplayernya cukup baik, meski sebagian orang merasa game ini kurang mewarisi aspek dasar Halo dengan temponya yang amat tinggi.

Ini adalah iklan:

Kami akan membahas soal campaign di Halo Infinite di review terpisah nanti sebelum premier-nya, dan untuk sekarang, kami hanya bisa menceritakan soal multiplayer-nya. Di awal, 343 Industries mengumumkan bahwa Halo Infinite adalah sebuah soft reboot. Sejenis reboot. Kebanyakan orang mungkin mengira hal ini menyangkut mode single-player-nya, namun saat itu saya juga merasa bahwa mungkin multiplayer juga termasuk. Ini adalah titik terdekat kita dengan Halo 3 sejak... Halo 3.

Pada praktiknya, ini berarti 343 Industries akhirnya telah menyingkirkan senjata-senjata yang kurang berguna, membuat medan yang cocok untuk mode bermainnya, dan telah melambat dengan signifikan. Yang terakhir ini penting, karena hal inilah yang memberikanmu pengalaman unik Halo: perasaan saat kamu kena tembak dan lawanmu telah membidik dengan tepat, namun kamu masih hidup dan punya kesempatan untuk membalas. Membunuh prajurit Sparta memang butuh waktu, dan penting jadinya untuk terus berjuang dengan senjata-senjata dan granat-granat yang dimiliki untuk mengalahkan musuh. Apalagi, seringkali seorang musuh yang terluka berhasil mendekat dan pada akhirnya hasil duel hanya ditentukan dari gerakan tangan.

Halo Infinite

Untuk saat ini, kita memiliki kesempatan untuk bermain empat-lawan-empat serta Big Team Battle yang sekarang dua belas-lawan-dua belas. Free For All belum terlihat untuk sekarang. Meski hal ini pasti akan diperbaiki nantinya, info ini layak untuk diketahui sekarang. Kedua kesempatan ini punya mode bermain yang lambat, yang berarti kamu tidak bisa menjalani Team Slayer sendirian untuk saat ini, misalnya. Hal ini juga salah satu yang akan diperbaiki nantinya, namun batasan ini menjadi satu aspek negatif.

Ini adalah iklan:

Beralih dari batasan-batasan tadi, 343 Industries telah, untungnya, memilih kartu-kartu yang aman perkara mode-mode ini jadi semuanya terlihat bagus. Pada dasarnya ini berarti varian-varian tangkap bendera, Oddball, Strongholds, Total Control, dan tentu saja, Slayer. Satu yang paling menonjol adalah si pendatang baru, Stockpile, dimana yang penting di sini adalah memindahkan semacam batere ke markas kita. Namun batere ini banyak jumlahnya, dan kita harus bergerak cepat sambil mencegah musuh untuk melakukan hal yang sama. Kita juga bisa mencuri batere musuh jika mereka berhasil memasangkannya. Cara bermain ini sangat menyenangkan, dan juga mendorong kerjasama tim dan baku tembak yang banyak.

Tempo di sini lebih lambat daripada di Halo 5: Guardians, dan sprint pun tidak terasa secepat di sana. Grappling hook yang amat penting untuk campaign, di multiplayer turun kasta menjadi objek yang harus diambil, dan battle-nya terasa persis seperti Halo yang seharusnya. Battle-battle ini bisa menjadi sangat intens dengan cepat, ditambah lagi medan yang dirancang sangat baik menawarkan choke points yang berimbang, membuat battle-nya amat seru. Favorit pribadi saya adalah Bazaar, dengan desainnya yang terinspirasi Halo 2 dan tata letak yang cocok untuk hampir semua gaya bermain. Sementara itu, di Big Team Battle I, saya sangat menyukai pengganti spiritual Valhalla (trek Halo 3) Fragmentation. Dia punya semua yang diperlukan untuk battle Halo klasik, dengan kendaraan-kendaraan, roket, sniper, rahasia-rahasia yang jadi alasan berjuang, dan ia pun bagus untuk perkelahian melee. Medannya juga cukup kecil, jadi tak butuh waktu lama untuk situasi memanas. Seringnya, perang sudah menunggu di balik sudut selanjutnya setelah kamu spawn, sebuah selingan dari kompetitornya.

Even pertama Halo Infinite, Fracture: Tenrai, juga tengah berjalan. Di sini, kamu bisa membuka bagian-bagian armor yang mirip samurai di tengah daftar senjata yang masih tertidur. Event ini adalah titik masuk yang bagus untuk mempelajari tetek-bengek game ini karena di perkelahian normal kamu akan menjajal hampir semuanya. Namun, saya juga ingin mengangkat mode training yang ditawarkan, dimana kamu bisa mengatur semuanya dan berlatih melawan bot. Meskipun saya tahu hampir semua yang harus diketahui di Halo, saya senang saya bisa mengetes semua senjata dengan tenang.

Halo Infinite

Kemungkinan-kemungkinan pengaturan di Halo Infinite benar-benar bagus. Ada bermacam-macam pengaturan yang bisa dicoba dan saya pribadi telah mencoba bermain dengan setup yang berbeda dari mode klasik Red vs Blue Halo. Terkadang, saya sulit melihat musuh berwarna merah sat sedang mengenakan armor biru. Untungnya, ada banyak opsi, termasuk warna yang lebih merah dan lebih jelas—atau kuning nanas yang saya pilih, yang membuat musuh bersinar layaknya lampu di medannya.

Berita terbesar dari mode multiplayer Halo Infinite adalah, kali ini mode ini bisa dimainkan gratis. Kamu bisa mengunduh dan memainkannya dengan gratis di PC dan Xbox tanpa harus berlangganan apapun. Hal ini tentu membawa beberapa hal seperti jumlah pemain yang besar, namun juga sistem ekonomi berbasis tiket musiman dan microtransaction. Meski untungnya game ini bukan pay-to-win, agak aneh rasanya melihat sistem toko sangat terintegrasi ke dalam sebuah game Halo. Pada akhirnya, saya masih senang karena game ini free-to-play, dan saya rasa hal ini akan menguntungkan Halo dalam jangka panjang.

Meski begitu, untuk saya ada satu sisi minus dari mode multiplayer Halo Infinite: sistem XP-nya. Sistem ini sudah banyak dikritik, dan sudah berubah menjadi lebih baik, namun di sini kecepatan naik level masih belum bergantung pada performamu, namun pada tantangan-tantangan yang berganti tiap hari dan minggunya. Tantangan ini misalnya: membunuh lima musuh dengan Mangler, yang pada dasarnya bukan hal aneh. Hal ini punya konsekuensi: terkadang ada situasi dimana rekan setim-mu berlarian kesana-kemari dengan Mangler, sebuah senjata Melee, bahkan dalam medan yang besar, demi mencari lima musuh ini. Perilaku seperti ini sudah membuat saya kalah beberapa kali, seperti sniper yang mengabaikan area Total Control demi mengejar Killing Spree, yang menjadi salah satu tantangan pada hari itu. Karena dia hanya bertahan di home base untuk mengerjakan tantangan ini, tim kami berkurang satu saat kami harus mempertahankan base demi meraih kemenangan. Hal ini perlu ditinjau ulang. Masalah ini sedikit terperbaiki setelah update yang membuat kita mendapatkan XP setiap menyelesaikan satu game, namun masih banyak perubahan yang perlu dilakukan.

Satu aspek minus lain yang ingin saya angkat adalah serangan melee. Meski serangan ini bekerja dengan cukup baik, sistemnya bisa dibilang lebih buruk daripada bagian-bagian sebelumnya dari seri ini, sestuatu yang harus diperhatikan ole 343 Industries. Di Halo Infinite, sangat mungkin untuk kita berjalan menembus satu sama lain, yang di sela giliran bisa membuat musuh menonjok wajahmu dari depan dan hal ini tercatat sebagai serangan ke leher—membunuhmu dengan seketika. Hal ini seharusnya tidak terjadi dengan pemrograman tubrukan yang benar.

Halo Infinite

Bicara soal Mangler, senjata ini adalah salah satu dari beberapa senjata baru di game ini. Sejenis meriam tangan yang brutal, dengan tekanan yang cukup, yang benar-benar efektif untuk digunakan berkelahi. Ada beberapa pendatang baru, sementara senjata-senjata lain telah ditinjau ulang dan terasa baru pula. Favorit saya dari penambahan ini adalah VK78 Commando. Senjata ini mengingatkan saya pada DMR, yang selalu terasa sebagai varian yang lebih jelek jika dibandingkan Battle Rifle. VK78 punya mode tembak otomatis, membuatnya berguna baik untuk konfrontasi jarak jauh maupun jarak dekat. Namun, senjata ini juga punya hentakan yang kuat untuk mengimbangi. Favorit saya adalah Skewer, sejenis Brute sniper/peluncur riket yang desainnya mengingatkan saya pada retro lancer dari seri Gears of War. Senjata ini hanya bisa menembak sekali, dan butuh waktu lama untuk diisi ulang. Namun, jika kamu bisa menoleransinya, senjata ini hampir selalu berhasil membuatmu mencapai tujuan, baik itu berupa orang ataupun kendaraan. Saya juga ingin mengapresiasi MK50 Sidekick, yang melanjutkan tradisi Halo sebagai senjata yang harus diwaspadai dan benar-benar mematikan bahkan dari jarak jauh sekalipun.

Singkatnya, mode multiplayer di Halo Infinite sangat menyenangkan untuk dimainkan sekarang, dan menimbang bahwa ia akan menjadi lebih baik lagi dengan tambahan konten, saya berani mengatakan bahwa game ini adalah game yang akan paling menghabiskan waktu saya di tahun 2022. 343 Industries telah sukses membuat Halo Infinite terasa segar kembali sehingga makin banyak orang yang bisa menemukan seri ini, namun di saat yang sama tetap memenuhi keinginan para fans lama. Meski saya mengharapkan adanya sistem level yang lebih baik dan playlist terpisah untuk Team Slayer, hal ini terasa remeh dalam konteks keseluruhannya. Mode multiplayer Halo Infinite, simpelnya, adalah game yang menawarkan semua yang membuat Halo sangat indah, dalam bungkus yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Halo Infinite multiplayer secara resmi masih dalam versi beta dan akan dirilis secara resmi 8 Desember mendatang. Jika ada perubahan yang berarti, kami akan memperbarui artikel dan rating yang diberikan.

Halo InfiniteHalo Infinite
Halo Infinite
09 Gamereactor Indonesia
9 / 10
+
Gameplay yang sangat bagus, net code yang lebih baik, medan yang oke, senjata yang berimbang, opsi pengaturan kelas satu, mode game menyenangkan, sangat keren, gratis untuk diunduh dan dimainkan.
-
Sistem XP yang jelek, tidak ada daftar Slayer terpisah.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Halo Infinite (Campaign)Score

Halo Infinite (Campaign)

REVIEW. Ditulis oleh Magnus Groth-Andersen

343 Industries tengah ingin memantapkan dirinya sebagai penjaga Master Chief yang handal, dan Infinite adalah usaha mati-matian mereka untuk mencapainya.

0
Ulasan Halo Infinite (Campaign)Score

Ulasan Halo Infinite (Campaign)

REVIEW. Ditulis oleh Magnus Groth-Andersen

343 Industries berusaha memastikan posisinya sebagai penjaga yang berhak atas Master Chief, dan Infinite adalah usaha maksimal mereka untuk membuktikannya.



Loading next content