GOTY 2021: #7 - Monster Hunter Rise

Tahun 2021 ini, kita menerima tidak hanya satu, namun dua titel Monster Hunter, namun hanya satu yang layak masuk ke daftar game tahun ini. Titel yang sedang kami singgung, tentu saja, Monster Hunter Rise, sebuah RPG mainline yang dirilis eksklusif ke Nintendo Switch (di konsol). Orang-orang yang merasa kecewa karena World tidak mendarat di sitem hibrid ini kemungkinan akan puas dengan game yang satu ini, karena Rise dipenuhi dengan tambahan-tambahan berarti yang tanpanya akan membuat seri-nya terasa kosong ke depannya. Rise mungkin tidak akan mencapai puncak yang dicapai World pada 2018 lalu, namun titel ini tetaplah sebuah titel solid yang diperkuat oleh event-event dan DLC setelah rilisnya.

Hal paling drastis yang diperkenalkan oleh Rise adalah WIre Bug, sebuah perangkat layaknya grappling hook yang dapat digunakan untuk membantumu berpindah baik maju maupun ke atas. Wire Bug terbukti menjadi alat yang sangat berguna dalam perkelahian, karena ia bisa digunakan untuk menghindari serangan musuh dan menyabet jitu sambil meloncat. Dengan alat ini, kamu juga bisa menunggangi monster lain dan menubruk monster yang sedang kamu buru sebagai bagian serangan. Menunggangi monster-monster ini membuatmu merasa benar-benar keren, dan menawarkan alternatif sehingga kamu tidak terbatas hanya berkelahi di atas kaki sendiri jika sedang kehabisan item penyembuh.

Satu lagi tambahan berarti adalah pendamping Palamute yang dapat ditunggangi. Ditemani anjing ini, berpindah dari titik A ke B menjadi sangat cepat dan barang-barang habis bisa digunakan dengan lebih cepat pula saat menungganginya. Satu hal yang terutama kami suka dari Palamute adalah, ia membuat petualangan dalam mode single player terlihat lebih tidak menakutkan dibanding tanpanya. Saat bermain solo di Rise, baik Palamute maupun Palico-mu akan bisa membantumu di medan perkelahian, sehingga hitungannya kamu hanya kekurangan satu pemain lagi dari sebuah party sungguhan.

Rise juga menyambut beberapa monster yang dengan cepat menjadi favorit para fans. Dua favorit pribadi kami adalah Goss Harag, sejenis monster mirip orang-orangan salju yang punya dua pedang es yang berfungsi sebagai tangan, serta Bishaten, seekor monster hibrid antara kelelawar, monyet, dan kobra. Dari sembilan makhluk baru ini, tidak ada yang terasa hanya sebagai pelengkap saja, dan kami bisa melihat kembalinya monster-monster ini di entri-entri selanjutnya. Selain para pendatang baru, banyak favorit lama seperti Rathian dan Tigrex yang juga kembali, dan AI mereka juga dirombak untuk bisa bereaksi lebih baik terhadap mekanika yang baru.

Dukungan setelah rilis untuk Rise juga sangat baik, dengan Capcom menyelenggarakan beberapa event cross-over sepanjang tahun lalu. Event ini bisa diikuti oleh semua, dan untuk berkompetisi, pemain dapat membuka kostum yang terinspirasi dari beberapa seri paling ikonik dari pengembang ini. Beberapa franchise yang cross-over dengan RPG ini adalah Okami, Street Fighter, dan Ghosts 'n Goblins. Yang mengejutkannya lagi, game ini juga mengadakan acara ulang tahun ke-30 Sonic the Hedgehog. Namun kami peringatkan: event ini murni mimpi buruk!

Mengikuti kepopulerannya yang melejit setelah World, senang rasanya melihat seri Monster Hunter kembali ke konsol Nintendo dengan entri yang solid. Pilihan monster di sini benar-benar bagus, dengan Wire Bug dan pendamping Palamute membantu menambahkan variasi ke perkelahian berbasis aksi-nya yang cukup menantang. Masa depan masih terlihat cerah untuk Rise, karena port PC yang diperbaiki akan mendarat bulan Januari nanti, dan sebuah ekspansi mayor, Sunbreak, juga akan hadir pada musim panas mendatang.