Indonesia
Gamereactor
artikel
Demon's Souls

GOTY 2020: #6 - Demon's Souls

Bluepoint Games membangkitkan kembali sebuah game klasik ikonik, dan membuatnya menjadi lebih baik.

HQ
HQ

Banyak orang telah menunggu bertahun-tahun atas konsol baru dari Microsoft dan Sony, dan pada November lalu waktu itu akhirnya tiba (meskipun di Indonesia PS5 baru resmi meluncur Januari nanti dan Xbox tidak didistribusikan secara resmi di sini). Namun, kebanyakan game besar yang diharapkan baru akan meluncur beberapa waktu setelahnya. Jadi, alih-alih memainkan game baru, kebanyakan dari kita akhirnya memainkan game lama, dengan grafis yang ditingkatkan berkat adanya fitur backwards compatibility. Namun, ada satu game next-gen yang tersedia untuk dimainkan, yaitu remake dari Demon's Souls.

Demon's SoulsDemon's Souls

Bluepoint Games membangkitkan kembali action RPG ikonik buatan From Software dari tahun 2009 dengan grafis yang luar biasa, memungkinkan gamer generasi baru untuk merasakan bagaimana Soulslike pertama di PlayStation 5. Versi aslinya adalah sebuah pengalaman bermain yang brutal dan tanpa ampun, yang didesain untuk menghancurkan semangat pemainnya. Desain game yang terlampau ketat ini begitu sulit sehingga sering disebut ketika mendiskusikan game paling susah sepanjang masa. Meski para pemain lama sudah belajar bagaimana cara untuk mengidentifikasi dan menghindari tingkat kesulitan yang memancing amarah dengan sebuah formula stepping stone yang disempurnakan selama bertahun-tahun, Demon's Souls - tanpa keraguan - masih menantang bahkan untuk standar sekarang. Namun, hal ini disengaja, karena hanyalah mereka yang menguasai tugas yang berat ini sajalah yang bisa menikmati kepuasannya di akhir. Itulah salah satu prinsip dari game ini.

Ini adalah iklan:

Bluepoint tiak mengubah pendekatan itu, tetapi mereka bekerja keras untuk mengembalikan atmosfer dari puing-puing kerajaan Boletaria. Demon's Souls saat ini adalah salah satu game paling indah di pasaran, meskipun tidak memiliki efek Raytracing. Lingkungan abad pertengahan, yang diselimuti kabut, tak jarang membuat mulut kami menganga. Kami melihat detail visual yang tidak terhitung yang tidak ada di versi PS3, atau bahkan tidak ada sama sekali dulunya. Karena perlakuan yang hati-hati ini, bahkan para veteran akan menemukan aspek baru dari game yang sudah mereka telan hingga kenyang di masa lalu.

Penampilan hanya satu dari banyak area lain yang diubah Bluepoint di remake Demon's Souls ini. Efek suara yang mendukung teknologi audio spasial Tempest 3D dari PS5 juga mendapatkan banyak perhatian. Ketika seekor naga penyembur api terbang di atas dan raungan makhluk itu perlahan hilang dari kejauhan, api yang berderit perlahan mengambil alih suara lingkungan. Kita pun bisa mendengar suara makhluk itu dari kejauhan sebelum kita bisa melihatnya menyerbu.

Demon's Souls

Studio tersebut memanfaatkan teknologi vibrasi terintegrasi dari DualSense, untuk memastikan umpan balik yang samar namun signifikan ketika memainkan Demon's Souls di PS5. Haptic feedback dari gawai ini digunakan ketika ada banyak gaya yang terjadi di sekitar. Misalnya, controller akan bergetar ketika Tower Knight yang perkasa memukul tanah dengan perisai raksasanya. Kami mendapati umpan balik lain ketika menarik busur, di sini Bluepoint memanfaatkan adaptive trigger untuk mencerminkan daya tarik senar busur. Kedua mekanika tersebut belum terasa seperti sebuah pengubah permainan, tetapi mereka menunjukkan potensi dari konsol baru ini.

Ini adalah iklan:

Karya terbaru dari Bluepoint Games ini memungkinkan versi asli dengan segala elemen uniknya bersinar dalam balutan teknologi baru. Maka dari itu, audiens baru dapat menikmati game ini tanpa harus merasa memainkan game lama. Bagi kami, Demon's Souls tidak hanya menjadi salah satu game terbaik di tahun 2020, ia juga sebagai bukti game desain yang progresif dari From Software, yang hingga kini masih relevan.

HQ
Demon's SoulsDemon's Souls

Teks terkait



Loading next content