Indonesia
Gamereactor
review
Fast & Furious Crossroads

Fast & Furious Crossroads

Arcade racer terbaru dari Slighty Mad Studios ini terlalu gila, dalam konteks buruk.

HQ

Saya menghabiskan 70 euro untuk game ini hari Jumat minggu lalu! Tujuh! Puluh! Euro! Namco menyelundupkan gamenya ke rak-rak toko persis sebelum akhir pekan, tanpa mengirimkan kami versi untuk di-review (sekarang saya paham sih kenapa) dan itulah cerita di balik saya kehilangan 70 euro dan jutaan sel otak. Karena gamenya ... adalah game terburuk tahun 2020 sejauh ini.

Game berlisensi yang dibuat berdasarkan film action yang keren sangat jarang hasilnya pun keren. Bahkan, hampir semuanya hasilnya parah jeleknya, dan walau ada beberapa pengecualian seperti The Chronicles of Riddick: Escape From Butcher Bay, Golden Eye 007, X-Men Origins: Wolverine dan Mad Max, judul yang satu ini sama sekali tidak layak secuil pun disamakan dengan mereka. Sebaliknya. Game ini butek, payah, basi, berantakan, gaduh, nirfaedah, jelek dan monoton selayaknya game-game lisensi terburuk lainnya. Akan saya ceritakan bagaimana semuanya bermula.

Emil (Peter Stormare) adalah bapak-bapak tua yang jahat. Kejam. Tua. Jahat. Sangat kejam. Sangat, sangat jahat banget. Dia menyisir rambutnya pakai mentega, mulutnya dianimasikan oleh orang yang bahkan nggak pernah melihat komputer sebelumnya, dan kulitnya mirip permen fudge. Fudge kola warna coklat muda. Sindikat kejahatan internasionalnya yang beringas membuat kepolisian di seluruh bumi ketakutan. Satu-satunya yang bisa melawan dan mengalahkan geng keroco-keroco Emil hanyalah seorang mantan montir dengan tank-topnya yang terlalu ketat (warna putih, tentu saja) dan kawan-kawannya yang bad-ass.

Di Fast & Furious Crossroads, pemain mengambil peran sebagai Vienna Cole dan Cam Stone. Sepanjang cerita utama gamenya, kamu bergantian mengendalikan kedua karakter utama ini untuk beradu atau beriringan dengan Dom Toretto dan geng pengemudi mobilnya menuju tujuan utama mereka: menaklukkan si Emil yang amat, amat jahat (begitu kejam, begitu jahat). Ceritanya terlalu cetek sampai pusing, bodoh dan penulisannya payah pula sama seperti beberapa film dari seri yang menjadi sumber gamenya. Dan karakter-karakter baru Vienna dan Cam ditulis sebusuk itu sampai cutscene-cutscene yang ada jadi begitu menyiksa ditonton. Harus menonton mereka di antara misi-misi gamenya terasa begitu menyiksa.

Ini adalah iklan:
Fast & Furious Crossroads
Fast & Furious CrossroadsFast & Furious CrossroadsFast & Furious Crossroads

Perihal gameplaynya, aksi Crossroads berkisar pada mobil yang sangat linear, menempatkan kamu sebagai pengemudi yang antara harus menabrakkan mobil ke mobil musuh (atau sekian mobil-mobil musuh) seperti di Chase HQ atau Burnout, atau melakukan sesuatu yang sedikit lebih nekad seperti membawa mobilnya membuat lompatan spektakuler, mengemudi di atas brankas raksasa, atau menembakkan kabel ke pesawat terbang yang mau lepas landas dan perlahan memperlambat lajunya dan menjaganya tetap di daratan. Set-piece laga yang ada secara teori cocok dengan dunia film Fast & Furious dan semua hal dirancang untuk menampilkan berbagai manuver luar biasa nan spektakuler dengan mobil sebagai bintang utamanya. Sayangnya gameplaynya, physics (sistem simulasi fisika) mobilnya, AInya, grafisnya, dan deteksi benturannya semuanya 100% hancur.

Terlihat sejelas-jelasnya bahwa Slightly Mad Studios memaksakan membuat game ini sebisanya dan hanya memanfaatkan lisensi filmnya demi mencari duit cepat-cepat. Mobil-mobilnya lebih terasa seperti bongkahan batu yang besar, berat, dan bulukan saat dikendalikan, misi-misinya sebegitu bodohnya sampai nggak masuk akal, dan semuanya cuma perlu menginjak gas sekencang-kencangnya, menyetir lurus ke depan secepat mungkin melihat mobil-mobil lain meledak di depanmu saat tersentuh sedikit saja. Memang ada misi yang ditulisnya butuh kamu selaku pemain untuk, misalnya, bersembunyi dari polisi, atau menyelundup ke belakang mobil musuh - sedangkan dalam realitanya kamu (seperti yang saya bilang tadi) cukup perlu sekadar menekan tombol gas berulang-ulang sambil menatapi layar. Tidak ada AI yang menguji kemampuan pemain di sini, hanya sistem physics murahan dan desain linear tanpa juntrungan dengan tembok-tembok tidak terlihat yang sepertinya jadi ngetren di antara developer gamenya.

Ini adalah iklan:

Dari sisi grafis sekalipun, gamenya layak menyandang judul game besar paling buruk rupa sepanjang tahun (sejauh ini), itu pun menangnya selisih lumayan jauh. Bahkan, Fast & Furious Crossroads kelihatan seperti game mobile murahan yang keluar empat tahun lalu. Saya juga berkali-kali menemui bug parah yang membuat mobil saya tersangkut di sudut level, atau bahkan membuat gamenya mati total di tengah-tengah misi. Satu-satunya hal positif yang bisa saya pikirkan tentang game hancur yang membuat ketawa miris ini hanyalah fakta bahwa Vin Diesel dkk. menjadi pengisi suara untuk cerita gamenya, saya rasa ini tetap perlu diapresiasi karena membuat gamenya terasa 'mahal' dan mewah, walaupun naskahnya payah dan cutscenenya lebih parah lagi.

Sebagai studio yang dalam beberapa tahun belakangan memberikan kita game-game bagus seperti Project Cars dan Project Cars 2, tragis rasanya melihat Slightly Mad menjatuhkan martabat mereka sendiri sampai begitu rendah. Tidak ada keraguan sedikit pun di sanubari saya bahwa sejauh ini Fast & Furious Crossroads adalah game terjelek yang keluar tahun ini. Jangan sekali-sekali menyentuhnya. Dengan tongkat sekalipun.

03 Gamereactor Indonesia
3 / 10
+
Suara Vin Diesels yang seksi, beberapa lagu di soundtracknya lumayan bagus.
-
Physics-nya hancur. Grafisnya hancur. Jumlah bug-nya hancur. Desain levelnya hancur
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content