Beoplay Portal Review

Bukannya kami ingin memulai dengan nada negatif, tetapi raksasa teknologi dari Denmark Bang & Olufsen, yang bertanggung jawab atas beberapa desain elektronik konsumen paling ikonik sepanjang masa, tidak begitu sukses selama beberapa tahun terakhir. Jadi, ketika mereka tahun lalu mengungkapkan sebuah kolaborasi dengan Microsoft untuk produk-produk bermerek Xbox, beberapa melihatnya sebagai sebuah tarikan napas terakhir, atau setidaknya sebuah usaha mencari perhatian yang putus asa. Tetapi tidak demikian. Nyatanya, pendapatan B&O naik 16% ke 689 Kroner Denmark, mengapungkan lagi sebuah kapal yang terlihat tenggelam. Dan tampaknya kerja sama dengan Xbox ini bisa melipatgandakan kesuksesan itu, bukan sebuah potret keputusasaan.

Hasil kerja sama itu bernama Beoplay Portal, sebuah headset yang hanya mengorbankan sedikit dari identitas B&O. Ia memang, sekilas, terlihat seperti sebuah versi khusus konsol dari HX baru mereka, yang merupakan penerus dari H9 yang populer. Ini bukan sebuah kritik, karena seperti HX, Portal adalah sebuah headset yang memiliki kualitas mewah, baik dalam desain maupun konstruksi, yang membuat headset gaming lain terbirit-birit. Kedua sisinya diselimuti oleh sepotong aluminium yang digiling, headband-nya dilapisi kulit sapi, dan cup memory foam-nya dibalut oleh kulit domba asli. Bagian atasnya dilapisi kanvas lembut. Namun, meskipun dengan segala bahan yang mewah dan tampak berat ini, Portal adalah sebuah headphone yang ringan, dengan bobot "hanya" 282 gram.

Satu perbedaan utamanya adalah ruang di dalam cup-nya. Dibandingkan dengan HX, jelas bahwa Portal adalah sebuah headphone over-ear (menutupi telinga). Keduanya memiliki ruang antara driver yang ditutupi kain dan ujung cup, tetapi ruang di Portal sedikit lebih besar. Ia menciptakan perasaan ruang yang lebih luas. Hasilnya, menambahkan kenyamanan untuk sesi yang lebih panjang.

Bahkan, sebagian besar ketidaknyamanan yang mewabahi headphone-headphone B&O hebat terdahulu memudar. Tentu saja, karena konstruksinya yang lebih ketat, masih ada tekanan dari tumpuan di atas kepalamu, tetapi itu berkurang secara drastis, membuat Portal terasa lembut namun tetap menggenggam erat.

B&O, anehnya, telah mengurangi beberapa fungsi. Cakram aluminiumnya tidak lagi memaksamu untuk memutar jari demi mengatur volume. Sebagai gantinya, sebuah sentuhan ganda akan melakukan perintah berhenti atau memainkan. Terdapat sebuah slider di bawah kedua cup, di mana kamu menggerakkan jari dari tengah menuju salah satu titik akhir dari slider. Meskipun tidak sempurna, tapi ia cukup responsif. Ini mungkin bisa menjadi sebuah masalah bagi beberapa orang, ketika dua slider difungsikan untuk pengaturan volume dan tingkat ANC, menghilangkan audio balancer chat/game, yang dianggap beberapa penting dalam sebuah perangkat berorientasi gaming.

Tapi perlu dikatakan bahwa meski ini didukung oleh Microsoft, Portal lebih kepada sebuah produk "dua headset dalam satu", di mana penggunaan tanpa dongle di sebuah konsol Xbox tergabung tanpa rintangan dengan Bluetooth 5.1 yang mendukung hingga delapan perangkat, sehingga kamu bisa menggunakannya di mana saja. Meskipun pabrikan lain mengklaim serupa untuk perangkat mereka, mungkin ada alasan kenapa kamu tidak menemukan banyak SteelSeries Arctis 9X atau LucidSound LS50X di perkotaan.

Tetapi kemudahan penggunaan tidak ada gunanya jika ia tidak punya suara berkualitas. Untungnya, ia punya. B&O telah menggunakan sebuah ciri suara yang cukup linear selama bertahun-tahun, dan dengan efek yang hebat. Terdapat keseimbangan yang hampir sempurna antara spektrum atasnya yang renyah, dikepung oleh sebuah frekuensi tengah dan bass mendalam yang jelas. Tidak pernah sekalipun dalam pengujian kami ia terdengar tidak sinkron atau terkalibrasi dengan buruk. Kami memainkan kedua game Dishonored dengannya, dan menggunakan headset ini untuk jauh meningkatkan sesi co-op yang membawa kami dari pembukaan Halo 5: Guardians ke sekitar pertengahan permainan, tidak pernah jauh dari audio yang seimbang antara permainan dan percakapan suara, meskipun tidak ada pengaturan keseimbangan fisik. Sebagai tambahan, mendengarkan "I Used to Know Her" dari H.E.R., "Blonde" dari Frank Ocean, dan "(4:30) Idler" dari Jamie Isaac, yang biasanya mendeteksi ketidakseimbangan, membuktikan bahwa keahlian yang sudah ada di produk-produk B&O tersedia di sini, dan dengan penuh kekuatan.

Selain itu, "mic boomer virtual" yang diklaim oleh B&O sama dengan versi fisiknya, terbukti tidak hanya sebuah janji palsu. Tentu saja, ia tidak benar-benar sebuah boomer, tetapi rekan co-op kami di sepanjang pengujian mengamini bahwa suaranya "bagus", jika tidak rata-rata, dan tanpa adanya mikrofon yang menonjol keluar secara menyebalkan, kami dengan senang hati menerima sedikit kompromi atas pembatalan kebisingan.

Aplikasi yang menemani (untuk iOS dan Android) juga tidak terlalu buruk, dengan perbedaan jelas antara pengaturan Xbox dan Bluetooth 5.1. Terdapat beberapa mode pendengaran yang sudah dikalibrasi otomatis di sini, seperti "FPS". Kebanyakan bermain-main dengan pembatalan kebisingan, yang juga bisa diatur secara manual dengan slider di cup telinga kiri. Sekali lagi, sebuah slider audio chat/game yang hadir secara fisik akan sangat berguna, tetapi di luar itu, sulit untuk mengeluhkan perangkat keras dan lunaknya.

Portal sangatlah mahal, benar-benar mahal. Ia lebih terasa mahal lagi ketika kamu membuka kotaknya, dan menemukan bahwa B&O tidak menyediakan hal-hal kecil seperti kotak pelindung untuk perjalanan, yang akan kamu dapatkan ketika membeli HX. Meski begitu, Portal adalah sebuah headset yang bisa kamu gunakan untuk gaming, perjalanan di pesawat atau kereta, atau bahkan sekadar berjalan kaki. Mereka terlihat mewah, terdengar menakjubkan, dan menawarkan konektivitas tanpa hambatan dengan Xbox dan perangkat Bluetooth. Jadi, jika kamu ingin mencari alternatif headset kelas menengah dan headset gaming yang bagus, ini bisa jadi pertimbangan. Portal cukup baik untuk setiap pemilik Xbox dengan jiwa estetis.